1. Kebenaran (shidqun) karena amalan-amalan manusia disebut shadaqah, dan pembuktian dari kebenaran iman.
2. Puncak kebenaran adalah agama (al-haq), hati manusia diletakkan oleh Allah cenderung pada dua hal yaitu kebenaran dan agama.
Adi Hidayat menjelaskan bahwasannya jika ada seseorang berbuat yang tidak benar, atau lisannya berkata benar (jujur) kemudian berdusta, dan itu hatinya pasti menolak.
"Sama hati juga kalau tidak mendapatkan asupan berupa agama, dia gelisah dan mencari, makannya banyak orang yang mencari untuk menemukan yang benar, dan islam menawarkan, tidak memaksakan," ungkapnya
Dalam QS. Ar-rum 30 Allah berfirman
فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ
Terjemahan:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Baca Juga: Cuaca Bandung Panas, Ini Toko Ice Cream yang Enak di Bandung
Menurutnya ada komponen ke 3 di tubuh manusia, jadi intinya jika tidak dapat menu atau nutrisinya maka akan merasa lemah. Maka tidak sedikit orang mengakhiri kehidupan karena gelisah dan menunya tidak ada yang lain kecuali agama.