Zat Anti-Kanker ditemukan Dalam Kencur Yang Sering ada di Dapur

- 3 September 2023, 13:20 WIB
Kencur selain digunakan sebagai bumbu masakan, memiliki khasiat  sebagai zat anti kanker 
Kencur selain digunakan sebagai bumbu masakan, memiliki khasiat sebagai zat anti kanker  /earth/eric ralls  /

   

GALAMEDIANEWS – Bagi banyak orang, jahe kencur hanyalah tambahan aromatik pada khasanah kuliner mereka, menambahkan sentuhan unik pada berbagai hidangan. Bagi yang lain, jahe kencur adalah obat herbal yang sudah teruji, ideal untuk menenangkan sakit perut. Namun, penemuan terbaru menunjukkan bahwa ada lebih banyak manfaat dari tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara ini daripada yang terlihat.

Kencur termasuk dalam keluarga jahe, sekelompok tanaman yang terkenal karena khasiatnya sebagai obat. Namun sebuah penelitian menarik dari Osaka Metropolitan University menunjukkan bahwa kerabat khusus ini mungkin menawarkan lebih banyak lagi manfaat kesehatan. Temuan awal mengungkapkan bahwa kencur mungkin bisa menjadi senjata dalam perang melawan kanker.

Peneliti utama dalam penelitian ini adalah Professor Akiko Kojima dari Sekolah Pascasarjana Kehidupan Manusia dan Ekologi. Di bawah bimbingannya, tim peneliti mempelajari komponen molekuler tanaman dan efeknya terhadap sel kanker.

Baca Juga: Penyakit Mata Ikan Mengganggu Anda? Simak Cara Pengobatan dan Pencegahan Pada Penyakit Mata Ikan

Ekstrak kencur dan EMC

Apa yang mereka temukan lebih dari sekadar menjanjikan, tetapi juga berpotensi revolusioner. Eksperimen mereka menunjukkan bahwa ekstrak kencur, dan lebih khusus lagi komponen aktif utamanya yang disebut etil p-metoksisinamat (EMC), memiliki efek yang nyata dalam menekan pertumbuhan sel kanker.

Temuan ini juga tidak terbatas pada cawan petri saja. Efek penekanan juga diamati pada uji coba pada hewan. Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan mengamati EMC dengan penuh minat. Penelitian sebelumnya mengisyaratkan potensi anti-kankernya, terutama mengenai kemampuannya untuk mengurangi ekspresi faktor transkripsi mitokondria A (TFAM).

Faktor khusus ini telah dikaitkan erat dengan proliferasi sel kanker. Namun, terlepas dari temuan awal ini, mekanisme yang tepat melalui mana EMC memberikan efeknya masih diselimuti misteri. Tim Profesor Kojima bertujuan untuk menjelaskan teka-teki ini.

Baca Juga: 4 Resiko Penyakit Akibat Polusi Udara, Waspada Kanker hingga Kesehatan Mental

Potensi Baru Dalam Pengobatan Kanker

Dalam sebuah percakapan tentang pentingnya temuan ini, Profesor Kojima berkomentar, "Hasil penelitian ini mengkonfirmasi efek anti-kanker dari ekstrak kencur dan bahan aktif utamanya, EMC. Diharapkan TFAM akan menjadi penanda baru untuk efek anti-kanker di masa depan seiring dengan kemajuan penelitian di bidang terkait."

Penemuan ini memiliki implikasi yang mungkin jauh melampaui laboratorium. Jika penelitian lebih lanjut terus mendukung temuan ini, kita bisa melihat batas baru dalam pengobatan kanker. Tanaman sederhana dari Asia Tenggara ini, yang sebelumnya dikenal dengan rasa dan khasiatnya yang menenangkan, mungkin akan menemukan jalannya ke pusat-pusat onkologi di seluruh dunia.

Komunitas ilmiah, dan tentu saja dunia, akan mengamati dengan seksama saat Profesor Kojima dan timnya menggali lebih dalam potensi Kencur. Jika Kencur terbukti efektif dalam uji coba pada manusia seperti yang telah dilakukan pada penelitian awal, rempah-rempah kuno ini mungkin akan mendapatkan reputasi baru - tidak hanya sebagai penambah rasa, tetapi juga sebagai penyelamat.

Baca Juga: Air Rebusan Bahan Dapur Ini Bisa Hancurkan Asam Urat hingga Kanker, Simak Resep dr. Zaidul Akbar

Tak disangka-sangka Kencur yang selama ini sering kita konsumsi dan sering terdapat di dapur-dapur masyarakat Indonesia, ternyata mengandung zat Anti-Kanker. Semoga di masa depan dapat ditemukan pengobatan baru untuk penyakit Kanker yang dapat membantu masyarakat dunia.***

Editor: Lina Lutan

Sumber: Earth.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah