Lalu, bagaimana membangun kesan terakhir yang positif di hadapan staf HRD yang mewawancarai kita ? Sebenarnya, sama saja seperti saat kita membangun kesan pertama dengan mereka.
Untuk membangun kesan pertama yang positif, kita tampilkan bahasa yang sopan. Baik secara bahasa verbal seperti menyampaikan salam maupun secara bahasa tubuh seperti tersenyum atau menampilkan gestur tubuh yang santun.
Untuk membangun kesan terakhir yang positif pun sama seperti itu juga. Namun, terkadang orang kurang menyadari bahwa kesan terakhir itu sebenarnya penting.
Hal penting yang perlu untuk diketahui, kesan terakhir bisa saja ‘membunuh’ hal-hal positif yang sudah kita lakukan. Lawan bicara bisa saja lebih mengingat kesan terakhir yang negatif daripada hal-hal positif yang sudah kita lakukan.
Baca Juga: Lebih Berpeluang Lolos Wawancara Kerja dengan Konsep Self
Dalam konteks wawancara kerja, ambil contoh staf HRD menilai kita sangat baik dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Kita mendapatkan nilai yang sangat tinggi untuk setiap pertanyaan yang kita jawab.
Namun, karena kesan terakhir yang kita tunjukkan kepada mereka kurang positif, jawaban yang sudah kita berikan bisa saja menjadi sia-sia. HRD bisa saja lebih mengingat kesan terakhir yang kurang baik dibandingkan jawaban-jawaban yang kita berikan.