Ini Jadinya jika Pariwisata Garut Dihentikan, Ribuan Warga akan Kehilangan Mata Pencaharian

- 31 Agustus 2020, 08:44 WIB
 Pengelola dan warga sekitar kawasan objek wisata Situ dan Candi Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut bergotong royong melakukan pembersihan di kawasan objek wisata melalui Gerakan BISA yang diprakarsai anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, Minggu 30 Agustus 2020.
Pengelola dan warga sekitar kawasan objek wisata Situ dan Candi Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut bergotong royong melakukan pembersihan di kawasan objek wisata melalui Gerakan BISA yang diprakarsai anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, Minggu 30 Agustus 2020. /Agus Somantri/


GALAMEDIA - Sebagai salah satu daerah dengan jumlah objek wisata cukup banyak, tak heran kalau Kabupaten Garut banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah, baik dari dalam maupun luar Jawa Barat.

Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah menyebutkan, dengan banyaknya objek wisata di Garut, secara otomatis banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata.

Ia pun berharap, tidak sampai ada penghentian kegiatan pariwisata di Garut. Jika sampai ditutup maka akan ada ribuan warga yang terdampak akibat kehilangan mata pencaharian.

Baca Juga: Menhan Prabowo Boyong 500 Alat Ventilator dari Amerika Serikat, Hasil Kemurahan Hati Donald Trump

"Saya berharap, di tengah massa pandemi Covid-19 ini di Garut tidak ada penghentian kegiatan pariwisata. Kasian warga Garut, akan sangat banyak yang terdampak," ujarnya di sela kegiatan Gerakan BISA (bersih, indah, sehat, aman) di kawasan Situ dan Candi Cangkuang, Kecamatan Leles, Minggu 30 Agustus 2020.

Menurut Ferdiansyah, selama ini di Garut banyak sekali industri pariwisata mulai dari objek wisata perhotelan, restoran, usaha kelontong, pengusaha kuliner, serta yang lainnya. Menurutnya, penghentian kegiatan pariwisata akan sangat berdampak luas bagi berbagai sektor yang ujung-ujungnya berdampak juga terhadap perekonomian warga.

Ferdiansyah menyebutkan, selama ini tingkat kunjungan wisatawan ke Garut cukup baik, begitu pun di saat masa penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) seperti sekarang ini. Meski dibanding sebelum masa pandemi Covid-19, memang telah terjadi penurunan.

Baca Juga: Ini Dia Empat Drakor yang Bakal Tayang di Netflix September Nanti

"Tingkat kunjungan wisatawan ke Garut memang terjadi penurunan selama masa pandemi Covid-19, namun tidak terlalu siginifikan jika dibanding daerah lainnya. Salah satu contoh, di objek wisata Situ dan Candi Cangkuang ini, sehari kemarin saja jumlah pengunjungnya di atas 500 orang," ucap politisi Partai Golkar tersebut.

Menurut Ferdiansyah, kondisi seperti ini tentu saja patut disyukuri, disamping juga patut menjadi perhatian berbagai pihak terutama pengelola kawasan wisata. Oleh karenanya, ia meminta pengelola objek wisata Situ dan Candi Cangkuang untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x