Jika ada kekhawatiran tentang kesehatan kognitif, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk penilaian lebih lanjut dan saran.
Menurut Andreas Harry, sejak dari zaman dahulu kegiatan seperti menyanyi disebutnya sebagai "hiburan untuk otak" sehingga sebagai terapi pendukung menangani pasien demensia hingga kini terus dilakukan.
"Kegiatan seperti berjoget-joget, karena berdimensi menghibur juga punya fungsi sama yakni sebagai terapi pendukung," kata neurolog lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur itu.***