Jaga Pola Makan Selama Liburan Natal dan Tahun Baru Agar Tidak Kena Gangguan Kolesterol

- 25 Desember 2023, 11:16 WIB
Ilustrasi Jaga pola makan selama libur Natal dan Tahun Baru agar tidak kena gangguan kolestrol
Ilustrasi Jaga pola makan selama libur Natal dan Tahun Baru agar tidak kena gangguan kolestrol /Pixabay/NickyPe/

GALAMEDIANEWS- Para ahli mengatakan pola makan sehat yang menghindari makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol, sementara itu makanan olahan, dan makanan tinggi garam dan gula dapat meningkatkan kadar kolesterol Anda bahkan di saat liburan Natal dan Tahun Baru seperti sekarang ini.

Saat libur Natal dan Tahun Baru biasanya kita akan banyak menyantap hidangan yang mengandung lemak dan gula seperti kue dan coklat.

Belum lagi hidangan seperti aneka barbeque, minuman bersoda, keripik-keripik dan sebagainya. Suasana yang penuh kegembiraan membuat kita terkadang tidak mempertahankan pola makan.

Meningkatkan aktivitas fisik juga dapat membantu mencegah dan mengobati gangguan kolesterol. Selain itu penting juga untuk menghindari alkohol dan berhenti merokok. 

Kolesterol adalah lemak yang beredar ke seluruh tubuh. Di dalam darah, lemak kolesterol diangkut oleh protein. Kombinasi keduanya disebut lipoprotein.

Baca Juga: Ibadah Natal di Jabar Berjalan Damai dan Penuh Kebahagiaan

Kadar ini sebenarnya dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pembentukan sel-sel baru dan  membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.

Selain itu, tubuh juga membutuhkan senyawa ini untuk proses pencernaan, produksi hormon, dan pembentukan vitamin D. Namun jika kadarnya terlalu tinggi dapat berbahaya bagi tubuh sehingga menimbulkan berbagai penyakit dan komplikasi.

Kadar kolesterol dikatakan terganggu bila menyimpang dari batas normal.
Salah satu kriteria diagnostik kelainan kolesterol adalah kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dL (dianggap tinggi).

Selain itu, kolesterol LDL dengan nilai di atas 100 mg/dL dan trigliserida dengan nilai di atas 150 mg/dL (dianggap tinggi), dan kolesterol HDL dengan nilai di bawah 40 mg/dL pada pria, 50 mg/dL pada wanita , Kolesterol HDL dengan nilai di bawah dL (dianggap tinggi, tetapi rendah).

Kolesterol tinggi terkadang tidak menimbulkan gejala. Dalam kebanyakan kasus, gejala hanya muncul ketika kondisi ini menyebabkan penumpukan plak di dalam arteri. Plak ini dapat mempersempit arteri sehingga hanya sedikit darah yang dapat mengalir melaluinya.

Selain itu, pembentukan plak mengubah susunan dinding bagian dalam arteri.Ketika plak menumpuk di dinding arteri, hal ini mengurangi aliran darah ke jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Jangan Santap Kue Natal Berlebihan Agar Berat Badan Tidak Bertambah

Kolesterol tinggi juga bisa meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah dan aterosklerosis, pembekuan darah di bagian tubuh tertentu, stroke, bahkan serangan jantung.

Jika berbicara tentang faktor risiko kondisi ini, kebiasaan makan yang tidak sehat seringkali dianggap sebagai penyebab utama tingginya kadar kolesterol.

Menjelang libur akhir tahun, ada baiknya Anda tetap waspada terhadap jenis makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Hati-hati dengan makanan yang tinggi lemak jenuh dan gula, karena dapat meningkatkan kadar kolesterol Anda.

Selain kebiasaan makan yang tidak sehat, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena masalah kolesterol, antara lain kurang berolahraga, riwayat gangguan kolesterol dalam keluarga, usia, dan kebiasaan merokok. Semua hal tersebut dapat  meningkatkan kadar HDL dan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun 2024 di Malang? Jangan Lupa Mampir ke Tempat Wisata Ini, Pastinya Akan Seru

Untuk mencegah penyakit kolesterol, tidak hanyamenjaga pola makan sehat, melakukan aktivitas fisik, dan menghindari rokok, namun juga jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan darah tinggi dan memeriksakan kadar kolesterol.

Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam bila kadarnya tinggi.

Jika perubahan gaya hidup tidak cukup efektif, dokter Anda mungkin akan meresepkan obat untuk menurunkan kadar kolesterol Anda.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kadar kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke, yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Di Indonesia, menurut data Survei Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan tahun 2018, proporsi penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang menderita gangguan kolesterol kurang lebih sebesar 21,2 persen, dengan kadar kolesterol total berkisar antara 200 hingga 239 mg/dl dan dan 7,6 persen dengan kadar kolesterol di atas 240 mg/dL.***

Editor: Lina Lutan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah