Bebaskan Anak Self Talking, Ini Manfaatnya

- 3 Januari 2024, 15:14 WIB
Berbicara Kepada Diri Sendiri atau Self Talking Penting Untuk Anak
Berbicara Kepada Diri Sendiri atau Self Talking Penting Untuk Anak /pixabay @cherylholt/

GALAMEDIANEWS - Terkadang, sang anak begitu asyik self talking atau berbicara dengan dirinya sendiri. Ambil contoh, ia sedang bermain dengan mainannya. Lalu, membuat cerita dengan menggunakan mainan tersebut. Ia lalu begitu asyik menuturkan cerita tersebut kepada dirinya sendiri.

Contoh lainnya, ia sedang mengerjakan pekerjaan rumah. Lalu, berkata “bagaimana bila dikerjakan dengan cara seperti ini?” atau “Aku sudah menemukan cara yang tepat”. Nah, berbicara kepada diri sendiri sesungguhnya mendatangkan banyak manfaat baginya.

Dilansir dari situs parentcircle.com, manfaatnya antara lain mengurangi stres, meningkatkan rasa percaya diri, membangun pandangan yang positif tentang dirinya, menanamkan motivasi, dan menjadikan lebih fokus meraih tujuan.

Sedangkan dalam pandangan Lev Semenovich Vygotsky, seorang psikolog ternama asal Rusia, self talking menunjukkan perkembangan kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir anak. Vygotsky terkenal dengan teori perkembangan kognitif anak.

Vygotsky pun mengutarakan bahwa self talking adalah awal dari kemampuan bertutur kata yang baik saat menginjak dewasa. Akan membantu anak untuk menyelesaikan tugas yang sulit.  

Vygotsky pun mengutarakan bahwa anak akan memulai self talking pada usia tiga tahun. Saat usia ini, kemampuan berpikir dan kemampuan bertutur kata mulai menyatu. Setelah menginjak usia 10 tahun, aktivitas ini  akan berlangsung di dalam batinnya

Tak Semua Anak Senang Self Talking

Tak semua menyukainya. Nah, bila sang buah hati Anda demikian? Nah, pancing ia agar melakukannya. Jelaskannya juga kepadanya bahwa berbicara kepada sendiri akan memecahkan berbagai masalah. Ambil contoh, sang anak sedang asyik bermain dengan mainannya. Namun, ia sama sekali tak mengucapkan sepatah kata.

Kita berkata kepadanya “coba buat cerita dengan mainan-mainan ini, mama ingin dengar.” Sang anak pun akan terangsang untuk membuat cerita. Tak perlu menilai bagus atau tidaknya cerita hasil imajinasinya. Katakan juga kepadanya “Nah, jadi lebih seru kan mainnya kalau bikin cerita, nanti pas main kamu buat cerita lagi.”

Cermati juga suasana hati sang anak. Arahkan untuk selalu menuturkan kata-kata positif. Secara psikologis, menuturkan kata-kata positif kepada diri sendiri akan menumbuhkan jiwa yang positif juga.

Ambil contoh, ia sedang mengerjakan pekerjaan rumah yang begitu sulit. Karena merasa sulit, mengeluh mengucapkan “ini sulit sekali, saya tak mampu mengerjakan.” Nah, arahkan ia agar mengucapkan kata-kata positif. Misalnya, “saya mampu mengerjakannya.”

Halaman:

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: parentcircle.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah