Gado gado Boplo, Kenikmatan yang Melegenda dari Jakarta

- 10 Februari 2024, 08:09 WIB
Gado-gado legendaris dari Jakarta/Instagram @roes_anggana
Gado-gado legendaris dari Jakarta/Instagram @roes_anggana /


GALAMEDIANEWS – Kuliner Indonesia sangat beragam jenisnya. Keberagaman ini membuat setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Jika menyebutkan nama daerah Jakarta maka akan terbersit adalah nama gado-gado yang terucap.

Gado-gado sendiri merupakan makanan yang terdiri dari sayur-sayuran, kentang, tempe, tahu, dan telur kemudian diberi bumbu sambal kacang. 

Melansir dari Dinas Kebudayaan, nama gado-gado berasal dari kata digado, memiliki arti dalam Bahasa Betawi artinya dimakan tanpa nasi. Karena makanan ini biasanya tidak dimakan dengan nasi melainkan dengan lontong sebagai pengganti nasi.

Baca Juga: 15 Wilayah di Indonesia Ditetapkan Berstatus Waspada Dampak Hujan

Di Jakarta, tidaklah susah untuk menemukan gado-gado ini. Hampir di setiap sudut kota akan ditemukan penjual gado-gado dengan cita rasa yang berbeda-beda dan memiliki keunikannya tersendiri. Salah satu tempat gado-gado yang sudah jadi legendaris dan masih menjadi pilihan adalah Gado-gado Boplo.

Sejarah dari Gado-gado Boplo ini berawal dari Tahun 1970, Juliana Hartono mendirikan Gado-gado Boplo. Awal pendiriannya adalah dengan menggunakan sebuah meja dan sebuah lemari etalase kecil di dalam gang kecil di bilangan Kebon Sirih, disinilah tempat dimana Juliana dibesarkan dan sekaligus bertempat tinggal.

Nama Boplo sendiri adalah terinspirasi dari daerah yang ditempati pada Tahun 1985, di sana terdapat Pasar Boplo dan juga ada sebuah apotek yang bernama Apotek Boplo. Nama Gado-gado Boplo bisa bertahan sampai saat ini.

Baca Juga: Long Weekend! 7 Tempat Wisata di Surabaya Berikut Wajib Dicoba, Tawarkan Spot Instagramable dengan View Bagus

Nama Gado-gado Boplo semakin berkibar, pada Tahun 1994 menjadi pemenang juara 1 sebuah lomba Gado Gado Ulek yang diselenggarakan oleh Kantor BULOG (Badan Usaha Logistik).

Gado-gado Boplo adalah salah satu gado-gado yang terkenal di Jakarta. Puluhan cabangnya sudah tersebar di daerah Jakarta. Jatuh bangun dalam menjalankan dan membangun bisnis ini sudah dilalui. Banyak cerita dan pengalaman yang sudah dilakukan. Membuatnya menjadi sebuah motivasi dan inspirasi.

“Ujian kehidupan dan ujian menjalani bisnis. Tidak mudah dan berliku. Segala kesulitan diatasi dengan doa dan kesabaran,” kata Juliana Hartono dalam Buku Membangun Bisnis Melegenda karya Calvin Hartono.

Rasa yang dimiliki Gado-gado Boplo selalu membuat banyak orang penasaran. Dengan menggunakan kacang mede dan juga tambahan bumbu lainnya membuat rasa dari Gado-gado Boplo berbeda dengan racikan orang lain.

Baca Juga: Tawarkan Nuansa Luar Negeri! 5 Tempat Wisata di Jakarta untuk Spot Liburan Terbaik Bareng Keluarga

Mempertahankan kualitas juga menjadi salah satu kunci. Contohnya adalah bumbu hanya sekali pakai dalam satu hari, sehingga selalu terjaga mutu dan kesegarannya.

Menjalankan bisnis kuliner tidak mudah, namun juga tidak sulit. Yang harus dipikirkan paling dulu adalah mau jualan apa dan kenapa.

Jangan ikut-ikutan atau sedang tren saja tetapi karena memang kita menyukainya. Pesan dari Juliana Hartono.

Lebih lanjut, beliau berpesan ketekunan akan berbuah manis, jangan ingat yang pahit, ingat senangnya karena keberhasilan kita sekecil apa pun.

Sekarang Gado-gado Boplo sudah berusia lebih dari 50 tahun. Pencapaian yang luar biasa dan sudah menjadi salah satu kuliner legendaris dari Jakarta.

Baca Juga: Mengatasi Tantrum pada Si Kecil,Apakah Tantrum Hal Normal?

Dikelola oleh generasi ke-2, yaitu Calvin Hartono. Pada saat ini beliau sudah menyiapkan generasi penerus untuk melanjutkan tongkat estafet pengelolaan Gado-gado Boplo.

“Bagaimana pun hebatnya sebuah brand, jika tidak ada generasi yang meneruskan maka akan mati di tengah jalan,” kata Calvin Hartono.

Kemajuan Gado-gado Boplo saat ini tidak terlepas dari semangat juang dan perjalanan panjang dalam membangun bisnis kuliner. Saat ini, usahanya berkembang dan untuk menu dikembangkan lagi tidak hanya fokus di gado-gado saja. Sudah ada makanan tradisional Indonesia lainnya seperti nasi rames, soto betawi, dan lainnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Buku Membangun Bisnis Melegenda Karya Calvin Hartono boplo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah