Umi Pipik Posting Permintaan Maaf di Instagram: Apa yang Terjadi?

- 19 Februari 2024, 14:56 WIB
unggahan ummi pipik di instagram pribadinya.
unggahan ummi pipik di instagram pribadinya. /Instagram/ @ummi_pipik/

GALAMEDIANEWS - Umi Pipik, seorang figur publik yang dikenal dengan kiprahnya dalam dunia keagamaan, kembali menjadi sorotan publik setelah memposting permintaan maaf di akun Instagram pribadinya.

Hal ini dikarenakan ummi pipik memposting sebuah story di instagramnya. Story tersebut mengundang pro dan kontra di kalangan pengguna media sosial.

Dalam unggahannya, Umi Pipik memuji sifat Anies yang disamakan dengan sifat Rasulullah. Story yang diunggah oleh Ummi Pipik yaitu :

“Kalaupun ada kecurangan dan ketidak jujuran, dan kalaupun PBW sudah di setting untuk menang… saya pribadi tetap bangga dengan pilihan saya, setidaknya menjadi saksi saya di akherat kepada siapa saya memilih pemimpin yang ber STAF, Sidiq (jujur), Tabligh ( menyampaikan kebenaran), Amanah ( dapat dipercaya ), Fathonah (cerdas). “

Isi dari story yang diunggahnya menyoroti tentang kejujuran dan kepercayaan dalam pemilihan pemimpin, dengan menekankan nilai-nilai seperti sidiq (jujur), tabligh (menyampaikan kebenaran), amanah (dapat dipercaya), dan fathonah (cerdas).

Karena ramai diperbincangkan, ummi pipik membuat postingan permintaan maaf dengan mengunggah foto latar hitam dengan tulisan angka 7 8 9, dengan caption yang menyatakan kehebohan di media sosial karena banyak yang tidak memahami isi dari story-nya.

Baca Juga: Usai Sukses Jalani Operasi, Victor Igbonefo Ucapkan Terima Kasih dan Permintaan Maaf kepada Bobotoh

Dalam penutup unggahan tersebut, Umi Pipik menjelaskan bahwa kata-kata "kalaupun" dalam unggahannya seharusnya diartikan sebagai ungkapan seandainya atau apabila, bukan sebagai tuduhan.

Ia juga menyebutkan bahwa pemilihan pemimpin sebelumnya telah meninggalkan luka dan kekecewaan di hatinya, terutama terkait insiden kecurangan dan kerusuhan pada saat itu.

Kemudian ummi pipik membuat postingan selanjutnya, dikarenakan tulisan yang dicantumkan di caption tidak cukup. Masih dengan foto yang sama, namun dengan caption yang berbeda.

Umi Pipik menegaskan bahwa ia peduli dengan perasaan para petugas TPS yang bertugas hingga larut malam menghitung suara.

Namun, keputusannya untuk menutup kolom komentar di postingan tersebut telah menimbulkan kekecewaan di kalangan warganet.

Banyak warganet yang merasa bahwa tindakan Umi Pipik untuk mematikan kolom komentar merupakan upaya untuk menghindari kritik dan respons negatif terhadap pandangan yang diungkapkannya.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Apresiasi Permintaan Maaf PM Rutte : Pengakuan Tersebut Sesuatu yang Melegakan Keluarga Korban

Hal ini menimbulkan pertanyaan akan pentingnya dialog dan interaksi yang terbuka di dunia maya, terutama di tengah ruang publik yang semakin terbuka dan dinamis.

Meskipun demikian, sikap Umi Pipik juga menggambarkan betapa kompleksnya dinamika opini di media sosial, di mana seorang figur publik harus mempertimbangkan baik buruknya dampak dari setiap unggahan yang dibuatnya.

Dalam konteks ini, pembelajaran tentang kearifan dalam berkomunikasi di ranah digital menjadi semakin relevan dan penting bagi semua pihak yang terlibat.

Dengan demikian, unggahan Umi Pipik di Instagram menjadi bahan refleksi bagi kita semua tentang pentingnya memahami konteks, menjaga etika berkomunikasi, serta membangun dialog yang sehat dan konstruktif di tengah keragaman pendapat dan pandangan.

Semoga kejadian ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai persaudaraan dan saling pengertian di tengah ranah digital yang semakin kompleks dan dinamis.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Instagram @ummi_pipik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah