GALAMEDIANEWS - Pembatasan periode waktu makan atau puasa intermiten mulai menjadi tren di kalangan masyarakat.
dr. Martha Rosana, SpPD dari Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memberikan penjelasan tentang puasa intermiten.
Martha mengatakan, puasa intermiten atau yang biasa disebut sebagai diet puasa di antaranya dapat membantu mengurangi berat badan melalui pengurangan asupan kalori total dan membantu mengontrol rasa lapar maupun kenyang.
Baca Juga: Kualitas Air Dapat Mempengaruhi Kulit Kamu
Baca Juga: Jadwal Tayang dan Harga Tiket Film Agak Laen di Bioskop Jember 25 Februari 2024, Berikut Sinopsisnya
Menurut dia, puasa intermiten juga dapat membantu memperbaiki kondisi metabolik berupa tekanan darah, kadar gula darah, kadar lemak, dan kolesterol darah serta mendukung upaya perubahan gaya hidup yang berkelanjutan dan upaya untuk berhenti merokok.
"Intermittent fasting sebenarnya aman untuk banyak orang, tetapi tidak semua orang. Jadi ada beberapa kelompok yang kurang aman melakukan puasa atau intermittent fasting," kata Martha dalam seminar daring yang diikuti dari Jakarta, dilansir Antara.
Baca Juga: Film Horor Lampir Masih Bertahan di Bioskop Seluruh Indonesia, Berikut Jadwal Tayang Minggu Ini