Istana Bogor Sempat Hancur Karena Gempa Bumi Tahun 1834, Saat Dipimpin Jenderal yang Suka Susahkan Rakyat

- 8 Mei 2024, 07:11 WIB
Istana Bogor pernah hancur
Istana Bogor pernah hancur /Instagram/@istanakepresidenanbogor Captain foto: Istana Bogor pernah hancur/

GALAMEDIANEWS – Istana Bogor taukah Galameders ternyata sempat hancur pada 10 Oktober 1834 dan membuat luluh lantak. Gempa itu bahkan membuat bangunan itu harus direnovasi , upaya penyelesaian dan penyempurnaan Istana sudah dilakukan seperti pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal, Albertus Yacob Duijmayer van Twist (1851-1856).

Gempa ini bisa mengubah bentuk istana hanya berlantai satu bergaya Paladio dan populer pada abad ke 17 hancur saat terkena gempa. Diketahui, bangunan lama yang terkena gempa itu dirobohkan dan dibangun kembali menjadi bangunan baru satu tingkat.

Dilansir dari YouTube Historia.ID pada Rabu, 8 Mei 2024. Bangunan Istana yang baru ini bisa mempertahankan konsep bangunan induk di tengah dengan masing bangunan berada di sayap kanan dan kiri dan bisa menghubungkan satu bangunan dengan bangunan lainnya.

Baca Juga: Sejarah 1 Mei Diperingati Sebagai Hari Buruh Internasional

Van Twist membangun jembatan penghubung gedung induk dan gedung sayap kanan serta sayap kiri yang terbuat dari kayu berbentuk lengkung.

Istana Bogor dalam penyelesaian pemugaran itu baru selesai di era kekuasaan Gubernur Jenderal Charles Ferdinand Pahud de Montager pada tahun 1856 – 1861. Kemudian pada 19 tahun kemudian Istana Buitenzorg ditetapkan sebagai rumah resmi Gubernur Jenderal Belanda pada tahun 1870.

Bogor yang dulunya bernama Buitenzorg ini memiliki Istana yang ditempati oleh 44 Gubernur Jenderal dan terakhir kali rumah itu dihuni oleh seorang Gubernur Jenderal setelah masa perang Belanda dan kalah dalam Perang Dunia II.

Gubernur Jenderal Tjarda van Starckenborg Stachouwer sebagai penghuni terakhir disana dipaksa harus menyerahkan Istana kepada Jenderal Imamura,Pemerintah Pendudukan Jepang.

Salah satu yang mendiami Istana itu yakni Dirk Fock pada tahun 1921 – 1926 yang dikenal sebagai Gubernur yang suka menyusahkan rakyat karena selalu menaikkan berbagai macam pajak.

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: YouTube Historia.ID


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah