GALAMEDIANEWS - 6 Maret 1930, ribuan warga Amerika Serikat berkumpul di depan Gedung Putih membawa poster bertuliskan “We demand Jobs or Wages” (kami menuntut pekerjaan atau gaji) dan “Fight Against Police Brutality” (Lawan Kebrutalan Polisi).
Hari itu adalah awal dari ditetapkannya tanggal 6 Maret menjadi Hari Pengangguran Internasional. Demonstrasi besar-besaran pada awal tahun 1930 itu menjadi demonstrasi nasional pertama di Amerika Serikat dimana warga kulit putih dan kulit hitam bergandengan tangan menentang ketidakadilan rasial dan tingkat pengangguran yang tidak terkendali.
Dilansir dari laman Konsorsium Hak Sipil dan Sejarah Perburuhan Universitas Washington, protes ini menyusul akibat depresi hebat setelah jatuhnya pasar saham pada tahun 1929 dan mengakibatkan lonjakan jumlah pengangguran pada awal tahun 1930.
Baca Juga: Bayern Munchen mulai Kesengsem dengan Jeremie Frimpong
Keadaan ini memacu Partai Komunis untuk memimpin aksi pengorganisasian di sejumlah kota, disusul oleh Partai Sosialis dengan mengorganisir protes pengangguran di New York, Chicago, dan beberapa kota lainnya.
Kemudian gerakan-gerakan yang tidak terafiliasi muncul di lokasi lain, seperti Liga Pengangguran di Seattle, serta gerakan-gerakan lain yang menarik ribuan anggota secara swadaya mencari bantuan untuk mengatasi masalah tunawisma dan kelaparan di Los Angeles dan Oakland.
Puncaknya, pada 6 Maret1930, seluruh massa yang sudah terorganisir sebelumnya dimobilisasi untuk berkumpul dan meneriakan protes terhadap pemerintah soal pengangguran, tunawisma dan penggusuran yang menghilangkan pemukiman mereka.
Baca Juga: Siap-siap Galau Bareng di Konser LANY di Jakarta, Info Jadwal dan Link Tiket