Ini Naskah Khutbah Jumat 'Tiga Nilai Kepahlawanan untuk Mengisi Kemerdekaan'

- 12 November 2020, 14:39 WIB
Ilustrasi Sholat Jumat
Ilustrasi Sholat Jumat /e-solat.gov

GALAMEDIA - Berkut naskah khutbah Jumat dengan tema "Tiga Nilai Kepahlawanan untuk Mengisi Kemerdekaan", seperti yang dikutip galamedia dari laman nu.or.id.

Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ ـ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Baca Juga: Yuk Pahami dan Amalkan, Ini Arti dan Makna Asmaul Al Bathin, Al Waaliy dan Al Muta’ali

Maasyiral Muslimin rahimakumullah Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Kenapa Kita Dianjurkan Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW,
Sebuah keniscayaan bagi kita selaku hamba Allah yang telah dianugerahi nikmat yang tidak bisa dihitung, untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Allah subhanahu wata’ala.
Syukur yang selalu kita ungkapkan ini, insyaallah akan menjadi pemicu untuk ditambahkannya nikmat-nikmat Allah yang lainnya. Jangan sampai kita menjadi orang yang kufur nikmat, karena Allah telah menegaskan bahwa azab Allah sangat pedih bagi orang-orang yang tidak mensyukuri nikmat-Nya. Allah berfirman:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS Ibrahim: 7).

Baca Juga: Ini Arti dan Makna Asmaul Al Awwal, Al Akhir, dan Adh Dhahir, Yuk Pahami dan Amalkan

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Di antara banyaknya nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kita adalah nikmat bisa menghirup udara kebebasan dan kemerdekaan. Dengan kondisi merdeka ini kita dapat beraktivitas dengan tenang dan nyaman.

Kita pun dapat beribadah kepada Allah dengan khusyuk, tanpa terusik oleh kecamuk peperangan yang menyengsarakan. Kita tidak bisa membayangkan bagaimana saudara-saudara kita yang hidup dan berada di wilayah konflik peperangan di berbagai penjuru dunia saat ini.

Mereka tentu sangat susah mencapai kekhusyukan dalam beribadah. Ibadah-ibadah mereka harus diiringi kecemasan akan keselamatan diri di tengah desingan peluru dan ancaman bom yang bisa datang sewaktu-waktu. Kondisi serupa juga pernah dirasakan oleh para pahlawan yang merebut kemerdekaan dari para penjajah.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x