Rektor Unisba Lantik 4 Warek, Edi: Jabatan Bukan Fasilitas Tetapi Pengabdian Ikhlas

8 Oktober 2021, 12:18 WIB
Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., melantik wakil rektor masa bakti 2021-2025 secara hybrid di Aula Unisba Jalan Tamansari Kota Bandung, Jumat 8 Oktober 2021. /Humas Unisba

GALAMEDIA - Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., melantik wakil rektor masa bakti 2021-2025 secara hybrid di Aula Unisba Jalan Tamansari Kota Bandung, Jumat 8 Oktober 2021.

Ke-4 wakil rektor tersebut adalah Prof. Ir. A. Harits Nu’man, M.T., Ph.D., IPM (Warek I-Bidang Akademik dan Sistem Informasi), Prof. Dr. Atih Rohaeti Dariah, SE., M.Si., (Warek II-Bidang Perencanaan, SDM & Umum, Keuangan), Dr. Amrullah Hayatudin, SHI., M.Ag. (Warek III-Bidang Kemahasiswaan dan Ruhul Islam) dan Dr. Ratna Januarita, S.H., LL.M., M.H., (Warek IV-Bidang Kerjasama, Internasionalisasi, Promosi).

"Pengisian jabatan warek ini pun merupakan hasil imajinasi rektor untuk menyongsong
perubahan jaman dan lanskap pendidikan tinggi. Karena saya yakin masa depan berasal dari
imajinasi," jelas Edi.

Baca Juga: Penculik Anak Ditangkap di Surabaya Bersama Korban, Kapolrestabes Bandung: Motif Pelaku Ingin Memiliki Anak

Kegagalan dalam berimajinasi, katanya diyakini adalah awal yang problematik mendesain
masa depan. Imajinasi rektor di harapkan dapat menjadi imanjinasi kolektif para warek dan
stake holder lainnya yang akan memberikan arah jalan yang harus ditempuh dalam mengelola
unisba.

Khusus imajinasi tentang suatu universitas dapat dirunut dari mulai universitas kelas
dunia, universitas riset dan universitas euntrepreunerial.

"Kita harus menentukan sendiri masa depan untuk Unisba. Apalagi unisba sendiri pasti berhubungan dengan beragam ekosistem, ekologi pengetahuan, institusi sosial, subjektifitas manusia, ekonomi, pembelajaran, budaya dan lingkungan alam," katanya.

Baca Juga: Dikabarkan Dekat dengan Jisso BLACKPINK, Ini Profil Son Heung Min Pesepak Bola Tottenham Hotspur

Dikatakan, kini zaman memasuki revolusi industri 4.0, unisba harus berbenah dengan beragam inisiatif,mulai perencanaan strategi besar, peninjauan ulang kurikulum, metode pembelajaran, sarana prasarana, kuliah daring, pendek kata variasi respon ditemukan di lapangan.

Dengan demikian timbul pertanyaan apakah konsep universitas 4.0 sudah tepat? Tidak ada yang bisa menjawab. Semua orang bersepakat bahwa gaya lama dalam menjalankan perguruan tinggi tidak akan dapat merespon perkembangan jaman 4.0

"Oleh karena itu Unisba harus memikirkan paling tidak dua poin yaitu, kita tidak boleh latah dengan berbagai slogan tersebut, tetapi tetap pada komitmen awal bahwa unisba adalah jalan perjuangan untuk kejayaan umat," katanya.

Baca Juga: Lina Ruzhan: Milenial Harus Aktif, Kreatif, Inovatif, Supaya Dapat Bersaing Hadapi Berbagai Tantangan

Kedua, Unisba harus tetap mempertahankan bahwa unisba bertujuan menghasilkan lulusan yang
kompeten dan berahlak. "Jika tidak maka jebakan pola pikir kapitalisme akan melanda
kita dan hasilnya adalah Unisba akan menghasilkan lulusan yang kompeten tapi tuna
sukma," jelasnya.

Menurutnya, tantangan Unisba kedepan tetap pada masalah kompetensi akademik baik dosen dan
mahasiswa, pengembangan SDM yang berkesinambungan serta memikirkan usaha-usaha
lain yang dapat membantu perolehan dana hibah sebagai pelengkap dari dana droping yang
biasa kita terima dari Yayasan.

Pembinaan kemahasiswaan tetap harus menjadi perhatian karena dari kehidupan kemahasiswaan lah sedikit banyak pamor Unisba semakin meningkat. Di samping tentu saja mencetak mahasiswa yang berahlak.

Baca Juga: 18+ Kode Redem FF Aktif, Hari ini Jumat 08 Oktober 2021, Dapatkan Skin Langka Sekarang!

"Oleh karena itu tambahan warek 4 sebagai elemen Kerjasama dan internasionalisasi bukanlah hanya sekedar pajangan, akan tetapi mempunyai misi yang sangat besar yaitu menambah jejaring Unisba semakin luas baik di dalam negeri maupun luar negeri, terutama dalam menunjang program MBKM yang memerlukan dunia usaha dan industry," tegasnya.

"Saya dan Anda semua adalah pemegang Amanah, kita harus menyamakan pemikiran bahwa
jabatan adalah sebuah kemuliaan yang ditakdirkan Allah untuk dirawat. Bahwa jabatan bukan
berkah tetapi Amanah, bahwa jabatan bukan fasilitas tetapi pengabdian ikhlas, bahwa jabatan
bukan untuk dilayani tetapi untuk memberi," jelas Edi. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler