Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Tertawa 11 Hari, Ini Alasannya

16 Desember 2021, 21:44 WIB
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un. /

GALAMEDIA - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memaksa penduduknya untuk berkabung saat peringatan 10 tahun kematian ayahnya, Kim Jong Il.

Kim Jong Un melarang warga Korut untuk tertawa, mabuk bahkan rekreasi selama 11 hari selama peringatan itu berlangsung.

Mengutip pemberitaan Radio Free Asia, Kamis, 16 Desember 2021, peringatan kematian Kim Jong Il itu jatuh pada 17 Desember 2021 besok.

“Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa atau terlibat dalam kegiatan rekreasi,” kata seorang penduduk kepada RFA.

Baca Juga: Petugas Kebersihan Terpapar Omicron, Lembaga Kesehatan MUI: Hanya Masalah Waktu Saja

Tak hanya itu, pada peringatan itu juga warga dilarang untuk berbelanja makanan dan apabila melanggar maka akan dihukum seperti layaknya penjahat ideologis.

“Dulu banyak orang yang tertangkap minum atau mabuk selama masa berkabung ditangkap dan diperlakukan sebagai penjahat ideologis. Mereka dibawa pergi dan tidak pernah terlihat lagi," katanya.

Bahkan disebutkan, apabila anggota keluarga kebetulan meninggal pada masa berkabung itu, anggota keluarga lainnya tidak boleh menangis dengan keras.

“Bahkan jika anggota keluarga Anda meninggal selama masa berkabung, Anda tidak boleh menangis dengan keras dan tubuh harus dibawa keluar setelah selesai," katanya.

Baca Juga: Beda Pendapat Soal Taman Air, Wali Kota dan Eks Anggota Dewan Pilih Selesaikan Masalah Lewat MMA

"Orang-orang bahkan tidak bisa merayakan ulang tahun mereka sendiri jika mereka jatuh dalam masa berkabung," ungkap warga tersebut.

Diketahui bahwa Kim Jong Il menggantikan ayahnya yang merupakan pendiri Korut, Kim Il Sung, yang meninggal pada tahun 1994.

Dia memerintah negara itu sampai kematiannya sendiri pada tahun 2011, dan kemudian digantikan oleh putranya, pemimpin saat ini Kim Jong Un.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler