Situasi Darurat di Kazahkstan, Unjuk Rasa Besar hingga Tewasnya Puluhan Demonstran

6 Januari 2022, 20:30 WIB
Berasal dari Video detik-detik setelah protes berubah menjadi pembakaran di sejumlah wilayah di Kazakhstan /nytimes.com via shuttersctok/

GALAMEDIA - Terjadi demonstrasi sekaligus pemberontakan di wilayah negara Kazakhstan. Peristiwa ini mengancam dan cukup bergema di seluruh wilayahnya.

Adanya ribuan pengunjuk rasa yang marah dan turun ke sejumlah jalanan di Kazakhstan. Kejadian ini sudah terjadi beberapa hari terakhir.

Pasalnya, terjadi krisis yang cukup besar mengguncang negara otokratis dalam beberapa dekade. Peristiwa tersebut merupakan tantangan besar bagi Presiden Kassym –Jomart Tokayev di tahun ke-3 pemerintahannya.

Baca Juga: Sinopsis dan Pemain Drama JTBC Terbaru Pengganti Snowdrop yang Dibintangi Park Min Young dan Song Kang

Unggahan video-video yang diposting pada 5 Januari 2022 kemarin memperlihatkan penyerbuan yang terjadi di gedung utama pemerintahan di Almaty, salah satu kota terbesar di sana.

Sementara itu, pengunjuk rasa membakar kendaraan polisi serta cabang regional dari Partai Politik Nur Otan

Nur Otan pun menjadi salah satu partai politik terbesar di Kazakhstan, yang memiliki kekuasan cukup tinggi. Anggotanya pun mencapai 762 ribu.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Ungkap Masalah Sebenarnya Soal Omicron di RI: This Is Not a Joke! Setiap Hari Bertambah

Melansir dari nytimes.com, protes ini disinyalir adanya dorongan dari beberapa oknum, sehingga mereka meminta bantuan kepada aliansi militer yang dipimpin oleh Rusia.

Sehingga protes ini berubah menjadi kekerasan dengan polisi yang mengatakan puluhan demonstran telah tewas.

Adapun protes dipicu atas melonjaknya harga bahan bakar gas cair atau LPG, yang membuat publik marah dan melakukan unjuk rasa.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Mendadak 'Membisu', Gus Umar: Kayaknya Dia Mulai Jatuh Mental

Ketidakpuasan tersebut pun mengakar, hingga membahas ketidakpuasan tentang pemerintah yang terlalu otoriter. Serta tidak ada kritik tajam terhadap korupsi endemik yang telah mengakibatkan kekayaan terkonsentrasi di dalam elit politik.

Padahal di tengah ekonomi Kazakhstan yang cukup terpuruk. Kemarahan ini terus mengakar lebih dalam, karena adanya kesenjangan sosial dan ekonomi.

Selanjutnya keadaan lain pun diperburuk karena adanya Pandemi.

Lalu tanggapan pemerintahannya terhadap protes ini ialah mereka mencoba untuk memadakan demonstrasi dengan memberlakukan keadaan darurat.

Baca Juga: Ruang Ganti Stadion I Gusti Ngurah Rai Tak Layak Pakai, Akmal Marhali: PT LIB Terlalu Memaksakan

Adapun dengan memblokir situs jejaring sosial, aplikasi chatting, termasuk Faceook, WhatsApp, Telegram dan aplikasi WeChat.

Selain itu, pemerintah sudah menerima beberapa tuntutan yang diajukan demonstran. Seperti membubarkan kabinet dan mengumumkan kemungkinan pembubaran parlemen sehingga akan menghasilkan pemilihan baru.

Namun sayangnya langkah itu masih belum diterima dengan baik dan tidak memberikan kepuasan bagi para demonstran.***

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler