'Sunda Tanpa PDIP' Tak Lebih dari Sampah Politik, Budayawan: Kasus Arteria Dahlan Dipolitisasi

22 Januari 2022, 21:41 WIB
Politisi PDIP Arteria Dahlan saat meminta maaf kepada warga Jawa Barat. ///Tangkapan layar/

GALAMEDIA - Tagar 'Sunda Tanpa PDIP' yang belakangan ini menjadi trending topic di media sosial, dinilai hanya sebagai sampah politik.

Tagar itu muncul setelah kasus Arteria Dahlan yang diduga menyakiti orang Sunda mengemuka.

Desakan agar warga Jabar tak memilih PDIP pada pemilu mendatang terus menyeruak.

Namun pandangan lain datang dari sejumlah budayawan di Jabar dan Banten.

Baca Juga: Orang Sunda Jangan Mau Dipolitisasi Gegara Kasus Arteria Dahlan!

Mereka pun meminta agar Orang Sunda untuk jangan mau dipolitisasi gegara kasus Arteria Dahlan.

Seperti diketahui, politisi PDIP Arteria Dahlan meminta Jaksa Agung mencopot Kajati yang berbicara bahasa Sunda di dalam rapat kerja.

Namun Arteria Dahlan pun sudah meminta maaf kepada masyarakat Sunda atas ucapannya itu.

Sayangnya, kasus ini terus bergulir bahkan dipolitisir oleh kelompok tertentu hingga masuk ke ranah politik.

Bahkan kini tagar #SundaTanpaPDIP menjadi trending topik di linimasa twitter.

Baca Juga: Gaya Cantik Oikawa Izumi, Guru Bahasa Jepang di SMK Negeri 1 Susukan Cirebon Saat Berbalut Batik

Kasepuhan Padepokan Trisakti, H Drajat Hidayat Soetardja ikut angkat bicara. Ia menegaskan, ketersinggungan masyarakat Sunda karena soal budaya bukan politik.

Drajat juga menyayangkan ada kelompok-kelompok tertentu yang mempolitisir kasus Arteria Dahlan.

"Tagar #sundatanpaPDIP adalah statement naif yang tentunya dibuat oleh partai lain yang ingin memenangkan persaingan politik khususnya di Jawa Barat," tegas Drajat saat membacakan pernyataan sikapnya, Sabtu, 22 Januari 2022.

Di mata Drajat, PDIP selama ini konsisten di jalur budaya sehingga sangat dekat dengan seniman, budayawan dan komunitas Sunda.

"Saya kira tagar #SundaTanpaPDIP yang diramaikan tidak lebih dari sampah politik yang ditebar untuk memanfaatkan orang Sunda dalam kepentingan politiknya. Padahal kelompok tersebut belum tentu memperjuangkan kepentingan masyarakat Sunda atau Jawa Barat pada umumnya," ungkap dia.

Baca Juga: TERKINI Dugaan Suap Istri Bandar Narkoba ke Kapolrestabes Medan, Kapolda Sumut Bilang Begini

Drajat juga meyakini pernyataan Arteria Dahlan adalah ungkapan pribadi dan tidak menggambarkan keseluruhan PDIP.

Ia mengatakan, PDIP juga terdiri dari beragam etnis dan banyak orang Sunda didalamnya.

"Sekali lagi kami tegaskan, sebagai orang Sunda saya juga merasa tersinggung dengan pernyataan Arteria Dahlan. Tapi kami tidak terima kasus ini dimanfaatkan untuk agenda politik. Kami yakin PDI Perjuangan juga memiliki mekanisme sendiri untuk memberikan sanksi kepada Arteria Dahlan," pungkasnya.

Hal sama disampaikan Ki Taufik S Arsakusumah dari Padepokan Bambu Banten. Ia pun menyerukan seluruh elemen bangsa harus bersatu.

Ki Taufik berharap kasus Arteria tidak dimanfaatkan oleh kepentingan politik pihak tertentu.

Baca Juga: Habib Bahar Seharusnya Dituntut Bebas dan Dibebaskan Hakim, Pakar Hukum Pidana: Hukum Negara Ini Hancur

"Baiknya saat ini kita fokuskan kepada perbaikan semua pihak sesuai pelaksanaan nilai-nilai Pancasila yang berakar dari budaya bangsa. Terlebih Arteria sudah meminta maaf, dan siap menerima sanksi dari partai," tutur Taufik.

Sejumlah komunitas dan budayawan Sunda juga turut menandatangani surat pernyataan tersebut.

Di antaranya Bambang Sumantri, Ketua Pamong Budaya Bogor, Gin Gin Akil, Ketua Dewan Pengawas Panggelar Ngertakeun Bumi Lamba dan Asep Nurdin, Ketua Umum Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler