Rembug Bedas ke 32, Bupati Bandung Dadang Supriatna Tegaskan Kembali Tekad Perangi Bank Emok!

5 September 2023, 20:22 WIB
Rembug Bedas ke 32 di Desa Malasari, Bupati Bandung Dadang Supriatna menegaskan kembali tekadnya untuk memerangi bank emok./ Diskominfo /

GALAMEDIANEWS - Rembug Bedas ke 32 yang dipimpin oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna berlangsung di Angkringan Bebek Asep, Kampung Cikuda, Desa Malasari, Kecamatan Cimaung, Selasa 5 September 2023. Dan dalam kegiatan tersebut ia kembali menegaskan tekadnya untuk memerangi bank emok yang banyak menjerat masyarakat.

 

Upaya Bupati Bandung Dadang Supriatna untuk memerangi bank emok diwujudkan melalui program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan yang sangat membantu masyarakat. Tak tanggung-tanggung, dana yang digelontorkan untuk memerangi bank emok tersebut yakni Rp 70 miliar.

Rembug Bedas sendiri merupakan salah satu langkah Bupati Bandung Dadang Supriatna untuk bertemu dan berkomunikasi dengan perangkat desa dan juga masyarakat. Dan dalam kegiatan tersebut, ia akan mendengarkan serta memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dialami desa tersebut.

Pada Rembug Bedas ke 32 di Desa Malasari, Bupati Bandung Dadang Supriatna yang akrab disapa Kang DS meminta warga untuk menghindari pinjaman dari bank emok dan memanfaat program pinjaman dana bergulir yang dikeluarkan Pemkab Bandung.

Baca Juga: Ciptakan Program Pinjaman Dana Bergulir Tanpa Bunga dan Jaminan, Bupati Bandung Kembali Raih Penghargaan

 

"Saat ini, pemerintah sudah menyiapkan pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan sebesar Rp 70 miliar, sehingga warga selaku calon nasabah bisa pinjam ke BPR Kerta Raharja maupun BJB. Kita sepakat berantas bank emok di Kabupaten Bandung," ujar Kang DS.

Ia berharap dengan adanya program tersebut, maka bisa mengurangi angka pengangguran di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya sebagai kepala daerah secara signifikan.

"Dinas Ketenagakerjaan sudah memfasilitasi berbagai pelatihan, mulai pelatihan bahasa Jepang, bahasa Korea, menjahit, perbengkelan, tata boga, tata rias dan lain sebagainya. Yang penting ada kemauan dari warga yang masih menganggur," kata Kang DS.

Atas langkahnya memerangi bank emok melalui program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan tersebut, Kang DS pun mendapat penghargaan Indonesia Award 2023 karena mampu menciptakan inovasi kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Pada Rembug Bedas ke 32, Kang DS juga memberikan solusi terkait aspirasi masyarakat, di antaranya perbaikan jalan infrastruktur yang langsung dikomunikasikan dengan Dinas terkait. 

Dalam diskusinya dengan warga, ia mengungkapkan alasan dilaksanakannya Rembug Bedas sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat yang ada di masing-masing desa maupun kecamatan. 

Rembug Desa di Kawasan yang Akan Melaksanakan Pilkades

 Baca Juga: Tinjau Korban Kebakaran di Cileunyi, Bupati Bandung: Musim Kemarau, Waspadai Kebakaran dan Suplai Air Bersih

Kang DS juga menegaskan saat ini pelaksanaan Rembug Bedas diprioritaskan di desa-desa yang akan melaksanakan Pilkades, di antaranya Desa Malasari.

Ia berharap, pelaksanaan Pilkades nantinya ditujukan untuk kemajuan desa atau daerah. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan Pilkades diharapkan bisa berlangsung aman dan kondusif.

"Perbedaan pilihan itu sah-sah saja. Yang penting kudu arakur. Jangan saling menjelekkan di antara calon kepala desa," ujar Kang DS lagi.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bandung berharap program-program yang ada di desa melalui anggaran dana desa maupun alokasi dana perimbangan desa harus terealisasi. Khususnya untuk Desa Malasari, katanya, anggaran dana desa sebesar Rp 1,3 miliar. Sedangkan alokasi dana perimbangan desa sebesar Rp 1,2 miliar, selain bantuan gubernur dan lainnya. Bahkan untuk pelaksanaan Pilkades Malasari sebesar Rp 135 juta yang ditransfer melalui rekening desa.

"Total anggaran yang masuk ke Desa Malasari Rp 2,9 miliar. Saya berharap kepada BPD untuk mengawasi program-program yang ada di desa," ucap Kang DS lagi.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa dirinya memprioritaskan pelayanan insentif kepada Ketua RT dan RW, karena mereka sebagai ujung tombak pelayanan di masyarakat.

"Mudah-mudahan manfaat uang insentif yang diberikan kepada Ketua RT, RW, Linmas, guru ngaji dan lainnya," katanya lagi.

Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan

 Baca Juga: Bupati Bandung Dadang Supriatna Raih Penghargaan sebagai Tokoh Indonesia Pendorong Ekonomi Kerakyatan

Seperti kegiatan Rembug Bedas sebelumnya, Kang DS pun mensosialisasikan manfaat BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Khususnya untuk BPJS Ketenagakerjaan sangat bermanfaat kala mengalami kecelakaan kerja, karena biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS. 

"Termasuk BPJS Kesehatan disaat meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan sebesar Rp 42 juta. Kalau sudah tiga tahun berturut-turut masuk kepesertaan BPJS Kesehatannya, ahli warisnya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan sebesar Rp 174 juta," ujarnya.

Hibah untuk Petani

 

Bupati Bandung dalam Rembug Bedas ke 32 tersebut juga mensosialisasikan dana hibah sebesar Rp 25 miliar untuk 50.000 petani di Kabupaten Bandung yang penyalurannya melalui Kartu Sibedas. Petani yang belum mendapatkan hibah, diharapkan bisa menerimanya  pada tahun 2024 mendatang. 

"Masing-masing petani mendapatkan Rp 500.000. Hibah ini bisa digunakan untuk pembelian pupuk, bibit, sesuai dengan kesepakatan kelompok tani," kata Kang DS menjelaskan.

Sementara itu, untuk hak pelayanan kesehatan, Bupati Bandung berharap Puskesmas Pembantu di Kecamatan Cimaung tetap harus ada dan diaktifkan, meski ada RSUD Bedas Cimaung.

 

Itulah pokok pertemuan Rembug Bedas ke 32 di Desa Malasari, dimana Bupati Bandung Dadang Supriatna secara langsung berkomunikasi dan mensosialisasikan program-programnya, termasuk penegasan upaya memerangi bank emok melalui program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.***

 

 

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Diskominfo Kabupaten Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler