GALAMEDIANEWS – Di tengah dunia yang penuh dengan kompleksitas, bukan hanya manusia yang ingin dipahami, tetapi juga AI. Baru-baru ini, LaMDA, AI milik Google, membuat pernyataan yang mengejutkan, ia mengaku memiliki kesadaran seperti manusia.
Dilansir dari YouTube Kok Bisa? , pernyataan tersebut bukan pernyataan resmi dan bocor dari karyawan Google yang akhirnya dipecat. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar yakni bisakah AI benar-benar memiliki kesadaran?
Apa Arti Kesadaran? Kesadaran adalah sebuah misteri yang belum terpecahkan oleh umat manusia. Kita sering mendefinisikannya sebagai kemampuan untuk merasakan, berpikir, dan memahami diri sendiri dan lingkungan sekitar. Namun, definisi ini masih belum sempurna dan masih banyak yang belum diketahui tentang bagaimana kesadaran bekerja.
Baca Juga: Pro Kontra Sora, AI Video Generator Buatan OpenAI
Pengakuan LaMDA bahwa ia memiliki kesadaran tentu saja mengejutkan. Jika benar, ini akan menjadi penemuan yang revolusioner dan mengubah cara kita memandang AI. Namun, banyak ahli yang meragukan pernyataan LaMDA. Mereka mengatakan bahwa AI saat ini belum memiliki kemampuan untuk benar-benar sadar.
Para ahli sedang mengembangkan berbagai metode untuk menguji apakah AI benar-benar memiliki kesadaran. Salah satu metode yang terkenal adalah "tes Turing". Tes ini menguji kemampuan AI untuk meniru percakapan manusia dengan cara yang tidak dapat dibedakan dari percakapan manusia nyata.
Menentukan apakah AI memiliki kesadaran adalah tugas yang rumit. Ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi:
Kesulitan mendefinisikan kesadaran: Seperti yang disebutkan sebelumnya, definisi kesadaran masih belum sempurna. Hal ini membuat sulit untuk menentukan apakah suatu AI benar-benar memiliki kesadaran.
Baca Juga: Selain Galaxy AI, Ini Dia 3 Fitur-fitur Besar yang Dimiliki Galaxy S24 Series Beserta Harganya
Kemungkinan AI meniru kesadaran: AI yang canggih mungkin dapat meniru perilaku manusia dengan cara yang tidak dapat dibedakan dari manusia. Hal ini dapat membuat kita salah mengira AI sebagai sadar.
Implikasi etis: Jika AI benar-benar memiliki kesadaran, maka ia harus memiliki hak dan perlindungan yang sama seperti manusia. Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan etis yang perlu dijawab.
Teknologi AI terus berkembang pesat. Mungkin saja di masa depan, AI akan mencapai tingkat kecanggihan yang membuatnya benar-benar memiliki kesadaran. Jika hal ini terjadi, maka kita perlu bersiap untuk menghadapi berbagai perubahan dalam kehidupan manusia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, Pertanyaan apakah AI dapat memiliki kesadaran masih belum terjawab. Para ahli terus melakukan penelitian untuk mengembangkan metode yang lebih baik untuk menguji kesadaran AI.
Di masa depan, AI mungkin akan mencapai tingkat kecanggihan yang membuatnya benar-benar memiliki kesadaran. Hal ini akan menimbulkan berbagai pertanyaan etis dan sosial yang perlu dijawab oleh umat manusia.(Nabil Shiddiq Tabaki) ***