Network
GALAMEDIANEWS – Setelah merilis ChatGPT daN DALL-E, OpenAI kembali memperkenalkan AI (Artificial Intelligence) yang lebih canggih pada pekan lalu. Yaitu, Sora yang berjenis video generator. Sora bisa merubah teks menjadi video pendek.
Sora bukan Artificial Intelligence pertama yang bisa merubah teks menjadi video pendek. Beberapa contohnya antara lain Diffuse Stability Video dari Stability AI dan Lumiere dari Google. Namun, AI buatan perusahaan yang dipimpin oleh Sam Altman ini lebih canggih.
Sora menggunakan teknik yang lebih rumit sehingga menghasilkan gambar video yang lebih realistis dibandingkan para pendahulunya. Namun, bila dipandang lebih detail, terlihat berbagai kekurangannya. Seperti, potongan-potongan gambar yang tak koheren.
Baca Juga: Agak Laen Berhasil Salip Pengabdi Setan 2 Menjadi Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa ke 3
Teknik tersebut yaitu Metode Transformasi Difusi. Metode yang diperkenalkan oleh Google pada tahun 2017 ini digunakan juga untuk mengembangkan ChatGPT dan Google Gemini. Sedangkan teknik AI video generator umumnya yaitu Metode Difusi.
Sora mampu menghasilkan video beresolusi 1920 x 1080 piksel dengan durasi waktu 60 detik. Bagi kalangan yang terkait produksi video, Sora memang bisa sangat membantu. Misalnya, untuk mengilustrasikan ide.
Di balik kecanggihan Sora, beberapa kalangan mengkhawatirkan AI ini akan memicu banyak video hoax yang berisi fakta disinformasi. Video ini bisa memunculkan adanya keresahan masyarakat. Misalnya, video kerusuhan atau bencana alam yang sebenarnya tak terjadi.
Baca Juga: Petugas Linmas Meninggal, KPU Kota Serang Berikan Santunan Rp64 Juta
Kekhawatiran lainnya yaitu memanfaatkannya untuk menjatuhkan seseorang. Misalnya, membuat video seorang pejabat publik melakukan tindakan kekerasan. Video ini bisa menjatuhkan integritasnya. Padahal, kejadian tersebut tak pernah terjadi.
