Gudang Amunisi Milik TNI AD di Ciangsana Meledak!!! Belum Ada Laporan Korban Jiwa Atau Kerusakan Material

31 Maret 2024, 00:47 WIB
Tangkapan layar detik-detik ledakan dahsyat di lokasi kebakaran gudang amunisi milik TNI di perbatasan wilayah Kabupaten Bogor dengan Kota Bekasi, Sabtu petang. (ANTARA/HO-TNI) /

 


GALAMEDIANEWS - Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik Paldam Kodam Jaya Jayakarta yang berlokasi di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, meledak pada Sabtu (30/3) sekitar pukul 18.05 WIB hingga menimbulkan kobaran api besar yang membumbung tinggi ke udara di sekitar lokasi kejadian.

Hingga pukul 21.30 WIB, ledakan besar dan kecil masih terus terjadi meskipun hingga berita ini dibuat belum dilaporkan adanya korban jiwa atau kerusakan pada rumah atau bangunan milik warga sekitar.

"Sampai dengan saat ini kami sudah mengecek ke seluruh lokasi yang termasuk perimeter kita, mulai dari dalam sampai ke depan ke arah permukiman, tidak ada korban jiwa. Walaupun untuk saat ini kami tidak bisa masuk langsung ke lokasi karena masih ada ledakan-ledakan kecil," ujar Panglima Kodam Jaya Jayakarta Manjen TNI Mohamad Hasan, kepada awak media, di lokasi kejadian, Sabtu malam.

Pangdam Jaya Bisa Pastikan Prosedur dan Sistem Keamanan Gudang Sudah Sangat Aman

Lebih jauh, Pangdam Jaya bisa memastikan bahwasannya sistem pergudangan di lokasi ini sudah sangat aman. Karena penyimpanan amunisi di dalam bunker yang di atasnya ada tanggul-tanggul sehingga bisa mencegah ledakan ke samping, kecuali jika ledakan menjebol ke arah atas.

"Namun bisa kita pastikan prosedur dan sistem keamanan di sini sudah sedemkkian rupa, sehingga bila ada kejadian seperti ini diperkirakan akan aman," ujarnya.

Selanjutnya, Pangdam Jaya juga sudah memerintahkan aparat teritorial setempat, dalam hal ini Kodim di Kab. Bogor dan Bekasi untuk mengamankan material atau proyektil.

"Kami mengimbau kepada warga sekitar yang berada di sekitar lokasi untuk melakukan pengecekan terhadap hal-hal yang menjadi dampak dari kejadian tersebur, katanya.

Penyebab Ledakan Diduga dari Amunisi Yang Sudah Kedaluwarsa Sehingga Kondisinya Labil

Sementara itu mengenai penyebab, Pangdam Jaya menganalisa terjadinya ledakan kemungkinan berasal dari amunisi yang sudah kedaluwarsa. Karena memang sudah dibuat surat untuk proses penghapusan terhadap amunisi yang dikembalikan dari satuan-satuan sejak awal tahun.

"Namun karena ada proses untuk mengumpulkan dan merapihkan satu per satu, sehingga kemungkinan karena bahan peledak kan bahan kimia nih, yang kemungkinan sangat labil dan memang ini sudah tidak kami pakai lagi. Kan di dalam gudang itu tidak ada sistem listrik sehingga penyebabnya bukan dari luar. Jadi kemungkinan dari material atau amunisi yang bergesek dan labil, sehingga menimbulkan asap dan kemudian menimbulkan ledakan," ungkapnya.

Selanjutnya, Pangdam Jaya menjelaskan bahwa di lokasi itu terdapat 15 gudang di dalamnya ada bunker-bunker yang berisi sekitar 160 ribu amunisi dan bahan peledak. Sedangakn tentang usia amunisi dan bahan peledak tersebut, ia mengatakan sudah kedaluwarsa dan jika berasal dari satuan-satuan yang sudah tidak memakai lagi, maka usianya ditaksir sudah bisa lebih dari 10 tahun.

Meski Sudah Tua Namun Selalu Ada Pemulihan Terhadap Gudang Sehingga Aman

Ketika ditanya, tahun pembangunan gudang, Pangdam menjawab walaupun sudah lama sejak tahun 1982, namun terus mengalami pemulihan dan sudah sesuai dengan prosedur serta sistem keamanan yang memadai.

"Jadi jangan dilihat tuanya, karena kami terus melakukan pemulihan serta sudah sesuai dengan prosedur dan sistem keamanan, dan hal ini kan sukar diprediksi bisa saja memang terjadi pergesekan dari amunisi tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Pejabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin yang ikut memantau situasi secara langsung di lokasi kejadian semalam, menyebutkan bahwa untuk proses pemadaman api, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pejabat Gubernur DKI jakarta dan saat ini menunggu petugas pemadam kebakaran dari Pemprov DKI.

"Sedangkan untuk warga yang tinggal di dekat lokasi, maka diimbau untuk menjauhi lokasi dan sekarang sudah ada yang tinggal untuk sementara di rumah kepala desa atau di rumah saudaranya, apalagi yang tinggalnya di cluster maka unsyaallah aman," kata Bey."""

 

Editor: H. Bambang Priambodo

Sumber: Antara Liputan

Tags

Terkini

Terpopuler