Cukup Scan Barcode, Bayar Infak di Masjid Agung Tasikmalaya Lebih Mudah

22 April 2024, 03:12 WIB
Ilustrasi QRIS. Barcode QRIS tersebar di sejumlah titik di Masjid Agung Kota Tasikmalaya pada saat momentum hari raya lebaran. Layanan ini membantu jamaah untuk bersedekah. /M. Bayu Pratama/PRMN/

GALAMEDIA - Kumandang adzan zuhur menggema dari Masjid Agung Kota Tasikmalaya. Umat Islam berbondong-bondong menepi ke masjid dengan nuansa khas putih. Selepas sholat, beberapa warga nampak menghampiri kotak infak yang berada di pintu keluar sebelum pergi meninggalkan masjid.

Sekilas tidak ada yang aneh dengan aktivitas warga tersebut saat hendak berinfak. Namun mereka tidak mengeluarkan uang dari dompetnya namun justru memindai HP mereka ke arah barcode yang ada di kotak infak. Barcode tersebut adalah pola-pola garis yang biasa digunakan sebagai alat pembayaran dengan QRIS. Ternyata saat ini QRIS tidak lagi hanya sebagai alat tukar untuk transaksi saja namun juga dipakai oleh masjid sebagai cara untuk berinfak.

Dalam pantauan tim Galamedia, sejumlah barcode QRIS dari sejumlah perbankan terpasang di kotak infak maupun beberapa titik di sekitar lokasi masjid baik di dalam maupun di luar masjid. Salah satu yang begitu mencolok adalah QRIS dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang dipasang cukup besar di beberapa titik di selasar masjid.   

Salah satu warga yang ditemui tim Galamedia di Masjid Alun-alun Tasikmalaya adalah Fadel (24). Ia menceritakan pengalamannya dalam bersedekah dengan menggunakan layanan QRIS saat berinfak di masjid besar Kota Tasik ini. “Baru-baru ini lebih sering bayar infak dengan QRIS karena tidak perlu repot ambil uang cash dan bisa atur sendiri nominal yang akan dibayarkan. Seringnya uang receh habis untuk jajan, jadi lebih banyak pakai QRIS sekarang,” ucap Fadel.

Fadel yang menghabiskan waktu akhir pekannya sebelum kembali ke Jakarta mengaku terbantu dengan fasilitas layanan QRIS. Hasrat umat Islam yang ingin berinfak tidak boleh terbentur karena alasan sedang tidak memiliki uang cash.

“Karena gak terlalu tahu di mana lokasi bank terdekat, jadi kebantu banget sih pas ada fasilitas QRIS di masjid ini. Modern banget sih,” tutupnya.

Warga lain yang ditemui tim Galamedia adalah Feri (44). Feri yang merupakan asli dari Tasik ini mengaku senang adanya modernisasi dalam layanan pembayaran zakat, infak, dan sedekah.

“Kemarin pas Ramadhan, saya bayar zakat juga pakai QRIS dari BRImo. Sempat juga ada yang dibantu pembayarannya dengan mesin EDC. Jadi lebih mudah sekarang, soalnya kemana-mana kan mulai jarang pegang uang cash. Masjid-masjid lain mungkin juga sudah bisa meniru Masjid Agung Tasik ini," ucap Feri.   

Kolaborasi Masjid dan Perbankan Buat Nyaman Jemaah

Masjid Agung Kota Tasikmalaya bekerja sama dengan BRI Peduli dalam inovasi layanan pembayaran nontunai zakat, infak, dan shodaqoh (ZIS) bagi jemaahnya.

Fadel dan Feri adalah beberapa warga yang nyaman dengan perkembangan digital dalam fasilitas pembayaran infak dan sedekah di lingkungan masjid. Masjid Agung Kota Tasikmalaya adalah contoh masjid yang terus bertransformasi baik dari segi interior masjid hingga fasilitas  layanan infak dan sedekah.

Masjid Agung Tasikmalaya memang termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid yang diresmikan pada tahun 1888 ini terus mengalami perkembangan dan tampil lebih modern. Baru-baru ini, masjid yang dibangun di tanah seluas 7.215 meter persegi ini juga mendobrak dengan melakukan kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk membantu melayani pengelolaan keuangan pada pembayaran zakat, infak, dan shodaqoh (ZIS).

Sebagai bentuk kerja sama dan hubungan baik, logo BRI Peduli pun terpasangan pada papan nama Masjid Agung Kota Tasikmalaya. Logo tersebut baru saja diganti setelah sebelumnya yang dipakai adalah logo BRImo. Namun karena banyaknya masukan dari tokoh agama dan masyarakat setempat, logo yang dipasang mengalami penyesuaian menjadi BRI Peduli.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Tasikmalaya, KH. Aminuddin Bustomi menyebut pemasangan logo BRI Peduli sebagai bentuk dukungan dan kerja sama yang telah diberikan.

“Papan nama tersebut sebagai bukti hubungan baik dan dukungan dari BRI kepada perkembangan Masjid Agung Tasikmalaya,” tulis KH Aminuddin Bustomi kepada tim Pikiran Rakyat.

Masjid Agung Tasikmalaya bukan satu-satunya masjid yang telah dibantu oleh dana CSR BRI. Telah banyak masjid di nusantara yang direnovasi berkat bantuan BRI. Hal ini pun tidak terlepas dari sejarah BRI hingga kini berusia 128 tahun. Bank yang digagas oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja ini berawal dari memanfaatkan kas masjid untuk mengurangi kesenjangan sosial antara pribumi dan Belanda waktu itu, Kas masjid tersebut terus berputar untuk membantu warga atau pengusaha yang mengalami kesulitan.

Bayar zakat, infak, dan shodaqoh kini jauh lebih mudah dengan adanya fasilitas perbankan seperti QRIS, kartu debit, maupun kartu kredit. Tidak perlu lagi repot menyiapkan uang cash saat akan berinfak.

Menurut Regional CEO BRI Bandung, Sadmiadi menyebut BRI sebagai perbankan yang serius dalam digitalisasi keuangan untuk aktivitas sehari-hari masyarakat. “Pemanfaatan fasilitas merchant BRI seperti EDC dan QRIS memberikan rasa aman bagi pelaku usaha dan juga pembeli karena dapat menghindari pembayaran dengan uang palsu. Selain itu, lebih mudah juga dalam mengelola keuangan karena pembayaran secara cashless,” kata Sadmiadi dalam keterangannya.***

***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler