Dengan Cara Gropyokan dan Pengasapan Ratusan Hama Tikus Berhasil Dibasmi

- 14 Januari 2021, 14:39 WIB
 Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Satuan Pelayanan BPTPH Wilayah V Bandung, Pengendali Organisme Tumbuhan Kecamatan Rancaekek dan Koordinator PPL serta puluhan petani melakukan gerakan pengendalian hama tikus pada lahan pertanian padi di Kampung Bobodolan Desa Rancaekek Kulon, Kamis 14 Januari 2021.
Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Satuan Pelayanan BPTPH Wilayah V Bandung, Pengendali Organisme Tumbuhan Kecamatan Rancaekek dan Koordinator PPL serta puluhan petani melakukan gerakan pengendalian hama tikus pada lahan pertanian padi di Kampung Bobodolan Desa Rancaekek Kulon, Kamis 14 Januari 2021. /Engkos Koasih


GALAMEDIA - Ratusan ekor hama tikus "si monyong" berhasil dibasmi dalam gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (POPT) di kawasan tanaman pertanian padi di Kampung Bobodolan Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Kamis 14 Januari 2021.

Lebih dari 20 petani yang tergabung dalam Gapoktan Padasuka Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek melaksanakan grobyokan untuk memburu hama tikus yang bersembunyi di sarangnya di dermaga saluran irigasi di kawasan lahan pertanian yang mencapai ratusan hektare di desa tersebut.

Terdapat ratusan lubang tikus yang menjadi sarang organisme pengganggu tumbuhan yang dibongkar para petani tersebut. Alhasil di setiap lubang yang menjadi sarang hama tikus itu terdapat tikus yang bersembunyi antara satu sampai tiga ekor, bahkan lebih dari itu.

Baca Juga: Perhatian!!! 6 Jalan Tol Alami Penyesuaian Tarif, di Antaranya Tol Cipularang dan Padaleunyi

Untuk memastikan hama tikus itu bersarang di lubangnya, para petani lebih awal melakukan pengasapan dengan menggunakan tiran pada lubang tempat bersarangnya hama tikus tersebut. Setelah dilakukan pengasapan, lalu dibongkar dan tikus pun tak lama kemudian langsung mati.

Kasi Perlindungan Tanaman Ir. Agus Lukman mengatakan, gerakan pengendalian hama tikus ini dalam upaya mengurangi serangan hama tikus pada lahan pertanian padi di Desa Rancaekek Kulon tersebut.

"Dari 245 hektare lahan pertanian padi dengan usia tanam antara 1 sampai 28 hari itu, sekitar 5 hektare sudah mengalami serangan hama tikus dengan intensitas ringan. Untuk meminimalisir serangan hama tikus itu, dari Dinas Pertanian, BPTHB, POPT, PPL dan puluhan petani melaksanakan gerakan pengendalian hama tikus," kata Agus.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Rekayasa Buku Nikah Ketua KPAID Kabupaten Cirebon, Penggugat Serahkan Bukti-bukti

Menurut Agus, tanaman pertanian padi varietas Ciherang dan Inpari 30 itu, selain mendapat ancaman serangan hama tikus, juga keong yang mengancam bagian pohon tanaman padi itu.

"Sebenarnya, tanaman pertanian padi itu terancam serangan hama tikus itu dari mulai masa penyemaian sampai masa tanam hingga panen. Bahkan disaat sudah panen, gabah kering giling yang sudah berada di gudang pun bisa menjadi sasaran hama tikus," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x