BMKG Sampaikan Potensi Bencana Gempa dan Tsunami di Pulau Ini, Terungkap Kondisi Sebenarnya

- 1 Februari 2021, 20:41 WIB
Sejumlah pekerja mencari sisa puing bangunan sekolah SMK 1 Rangas, yang roboh pasca gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa 26 Januari 2021. Muslimin memiliki dua S dalam menghadapi musibah yakni sabar dan syukur.ANTARA FOTO / Akbar Tado/foc.
Sejumlah pekerja mencari sisa puing bangunan sekolah SMK 1 Rangas, yang roboh pasca gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa 26 Januari 2021. Muslimin memiliki dua S dalam menghadapi musibah yakni sabar dan syukur.ANTARA FOTO / Akbar Tado/foc. /Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado/

GALAMEDIA - Gempa bumi dan tsunami dalam beberapa tahun terakhir kerap terjadi di Pulau Sulawesi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap data terbaru yang dimilikinya.

Data tersebut memperlihatkan bahwa daerah Pulau Sulawesi termasuk Sulawesi Barat yang diguncang gempa baru-baru ini masuk dalam wilayah rawan gempa dan tsunami.

Baca Juga: Polisi Jangan Istimewakan Abu Janda, Aprilia: Kalau Dibiarkan, Negara Bisa Gaduh

Baca Juga: 10 Kata-kata Romantis dalam Bahasa Inggris yang Bikin Luluh di Hari Valentine

"Di sini adalah kawasan seismik yang aktif dan baik itu di pantai barat Sulbar maupun sampai di Mandar ini semua adalah kawasan yang sangat aktif gempanya," jelas Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Ia mengatakan hal itu dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin, 1 Februari 2021.

Tidak hanya Sulbar, ujar Daryono, hampir seluruh Pulau Sulawesi bisa dikatakan sebagai daerah rawan gempa.

Daerah sekitar Makassar di Sulawesi Selatan yang memiliki tingkat kerawanan rendah.

Baca Juga: Abu Janda Diperiksa Bareskrim Polri, Tagar #TangkapAbuJandaRasis Bergema di Twitter

Dikutip dari Antara, gempa bumi dan tsunami sendiri bukanlah baru satu kali terjadi di daerah Majene dan Mamuju di Sulbar.
BMKG mencatat sebelumnya sudah tujuh kali terjadi gempa besar merusak, tidak menghitung gempa-gempa kecil.

Pada 1967 dan 1969 terjadi gempa dan tsunami di kedua kawasan tersebut dengan masing-masing berkekuatan magnitudo 6,3 dan 6,9 yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.

Gempa juga terjadi di wilayah sekitar Majene dan Mamuju pada 1972, 1984 dan 2020, sebelum gempa mengguncang kembali wilayah itu pada 14 Januari 2021 dan 15 Januari 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Presiden Jokowi Menjual Indonesia? Simak Faktanya

"Setelah saya hitung secara statistik ringan maka gempa-gempa yang signifikan di sini itu pengulangannya sekitar 10,8 tahun. Jadi tidak sampai 11 tahun sudah terjadi pengulangan gempa-gempa yang signifikan di daerah itu, berdasarkan data tujuh gempa merusak yang umurnya pendek itu," terang Daryono.

Sementara itu di daerah dan Sulawesi dan sekitarnya sudah terjadi gempa kuat sebanyak 69 kali dengan 25 di antaranya memicu tsunami.

Baca Juga: AHY Surati Jokowi Gara-gara Ada yang Ingin Ambil Alih Demokrat: Dijadikan Alat Menuju Pemilu 2024

Tidak hanya itu di daerah pantai barat Sulawesi dari Tolitoli sampai Tinambung sudah ada lebih dari sembilan kali tsunami, selain terjadi gempa yang merusak.

"Ini adalah sebuah cerminan bahwa kawasan Pulau Sulawesi itu adalah sebuah kawasan yang sangat rawan gempa dan tsunami," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x