Kenapa Korea Terpecah Menjadi 2? Ternyata Begini Asal Usulnya

- 8 Februari 2021, 08:15 WIB
Bendera Korea Utara dan Korea Selatan
Bendera Korea Utara dan Korea Selatan /Pixabay

GALAMEDIA – Mungkin masih banyak orang yang belum tahu dan bertanya-tanya mengapa Korea terbagi menjadi dua. Apakah dulunya hanya satu Korea?

Mungkin yang terbayang oleh generasi milenial saat ini tentang Korea akan langsung tertuju kepada industri hiburannya, baik itu film, serial drama, musik K-Pop, termasuk oppa-oppa.

Semua yang terbayang itu hanya tentang Korea Selatan, bukan Korea Utara.

Lantas bagaimana asal usul Korea terpecah menjadi dua?

Dikutip Galamedia dari berbagai sumber, hal ini diawali sejak masa Perang Dunia II masih berlangsung.

Korea saat itu sedang dijajah oleh Jepang, bahkan sebelum Perang Dunia I, yakni sejak 1910.

Baca Juga: Tips Menjalin Hubungan di Tengah Pandemi untuk Jaga Imun, Hati-hati Jangan Terjebak Toxic Relationship!

1943

Pada November 1943, dua tahun menjelang Jepang kalah perang, Presiden Amerika Franklin Roosevelt, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill dan Ketua Nasional Militer China Chiang Kai-shek (anti-komunis) melaksanakan pertemuan Konferensi Kairo, Mesir.

Dalam pertemuan itu membahas soal pendudukan Jepang atas semenanjung Korea yang harus segera diakhiri.

Pemimpin tiga negara ini saling memberikan usulan soal nasib Korea pasca terbebas dari Jepang kelak.

Akhirnya Roosevelt mengatakan bahwa sekira 3 hingga 4 tahun lagi Korea akan segera bebas dan bisa menentukan nasibnya sendiri.

Namun hal tersebut ditolak oleh Sekrektaris Jenderal Partai Komunis sekaligus Ketua Dewan Menteri Uni Soviet Joseph Stalin.

Stalin menginginkan kemerdekaan Korea terjadi lebih cepat.

Akan tetapi usulan ini tidak dibahas kemudian karena Amerika Serikat sedang fokus berperang melawan Jepang di Samudera Pasifik yang sudah dimulai sejak 1942.

Baca Juga: BMKG: Cuaca Kota Bandung 8-9 Febuari 2021 : Didonimasi Berawan dan Dingin

1945

Akhirnya setelah Kota Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika pada 6 dan 9 Agustus 1945.

Jepang menyatakan kalah dan menyerah di tangan AS serta menandatangani pengakuan kekalahan di atas kapal perang USS Missouri.

Perjanjian menyerah ditandatangani oleh Jenderal Douglas McArthur dari Amerika dan Mamoru Shigemitsu perwakilan Jepang pada 15 Agustus 1945.

Setelah Amerika menjatuhkan bom atom pada 9 Agustus 1945 di Nagasaki, tak lama dari itu pada 10 Agustus Uni Soviet pun melakukan penyerbuan pasukan ke wilayah Manchuria, China, perbatasan dengan Korea bagian utara.

Hal tersebut dilakukan berdasarkan kesepakatan antara Joseph Stalin, Harry Truman (presiden AS setelah Rosevelt meninggal), dan Churchill di Konferensi Postdam pada 17 Juli – 2 Agustus 1945.

Melihat hal itu Amerika khawatir Uni Soviet menduduki seluruh semenanjung Korea, bahkan menduduki Jepang yang sudah menyerah.

Baca Juga: TERBARU, Harga Emas Hari Ini, Senin, 8 Februari 2021 Merangkak Naik, Antam 2 Gram Rp1.900.000

Namun pada 26 Agustus perjalanan militer Uni Soviet berhenti di garis 38 derajat Lintang Utara yang posisinya berada di pertengahan dua Korea.

Akhirnya sebulan kemudian setelah Uni Soviet lebih dulu tiba, pada 8 September 1945 pasukan Amerika di bawah pimpinan Letnan Jenderal John R. Hodge mendarat di Incheon, Korea bagian selatan.

Di utara, Uni Soviet sudah membentuk Penguasa Sipil Soviet pada Agustus untuk mengendalikan Korea bagian utara.

Di selatan, Amerika membentuk USAMGIK untuk mengontrol Pemerintahan Sementara Korea.

1948

Amerika mengumumkan Syngman Rhee sebagai presiden pertama dan resmi mendirikan Republik Korea Selatan pada 20 Juli 1948.

Syngman merupakan tokoh anti-komunis yang telah lama diasingkan di Amerika dan menginginkan kemerdekaan Korea segera terwujud.

Baca Juga: Lazio Raih Kemenangan Keenam Beruntun Berkat Gol Immobile ke Gawang Cagliari

Melihat hal itu, Uni Soviet pun mengangkat Kim Il-Sung sebagai pemimpin pertama dan menyatakan mendirikan Republik Rakyat Demokratik Korea pada 9 September 1948.

Pada tahun ini pun militer Uni Soviet keluar dari Korea Utara. Sedangkan Amerika sendiri mundur dari Korea Selatan pada 1949.

1950 – 1953

25 Juni 1950 sekitar 231.000 personil militer, 274 unit tank T-34 dan ratusan pesawat dari pasukan Korea Utara telah melewati batas garis 38 derajat Lintang Utara.

Ini adalah awal terjadinya perang antar Korea.

Militer Korea Utara dibantu oleh China dan Uni Soviet dalam hal persenjataan dan personil militer tambahan.

Baca Juga: Penalti Jorginho ke Gawang Sheffield, Bawa Chelsea Raih Tiga Kemenangan Beruntun

Tetapi pada 27 Juni 1945, Presiden Amerika Harry S. Truman mengumumkan pengiriman angkatan darat dan laut Amerika untuk membantu Korea Selatan.

Pada September 1950, militer Korea Utara berhasil menguasai sekira 90 persen seluruh wilayah Korea.

Pasukan Amerika dan Korea Selatan hanya tinggal mempertahankan Kota Pusan (saat ini Busan) di Korea tenggara.

Tak lama dari itu, Amerika dan Korea Selatan berhasil memukul mundur militer Korea Utara setelah mendapat suplai kiriman 500 tank dan 180.000 personil pasukan.

Mereka didatangkan dari pangkalan militer Amerika di Jepang dan San Francisco, Amerika.

Dari serangkaian perang, akhirnya pada 27 Juli 1953 Amerika, China dan Korea Utara menandatangani perjanjian gencatan senjata.

Akan tetapi Presiden Korea Selatan Syngman Rhee menolak itu, namun menghargai kesepakatan tersebut.

Halaman:

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x