Network
GALAMEDIA - Anggota klub Barcelona memilih Joan Laporta sebagai presiden Barcelona untuk kali kedua setelah memenangi pemilihan klub pada Senin 8 Maret 2021 dini hari waktu Indonesia barat dengan perolehan suara lebih dari 54 persen.
Joan Laporta, sebelumnya pernah menjadi presiden Barcelona pada 2003 hingga 2010. Pada 2021, ia memenangkan 57,6% suara dengan lebih dari 99% suara dihitung, seperti dikutip Galamedia dari The Guardian.
Sementara Victor Font berada di urutan kedua dengan 31,8% dan Toni Freixa di posisi ketiga dengan 9,1%.
Baca Juga: Ekonomi Arab Saudi Diprediksi Melonjak, Karena Sudah Berani Beri Perempuan Kebebasan
Joan Laporta akan menggantikan Josep Maria Bartomeu, yang mengundurkan diri sebagai presiden pada Oktober untuk menghindari mosi tidak percaya dari anggota yang menolaknya.
Hal ini terjadi setelah Lionel Messi mencoba meninggalkan klub Agustus lalu dan tim itu dikalahkan 8-2 oleh Bayern Munich di ajang Liga Champions.
Lionel Messi termasuk pemain Barca yang memberikan suara dalam pemilihan presiden Barcelona tersebut. Pemilihan ini diadakan sehari setelah menang 2-0 di Osasuna untuk menempati posisi kedua di La Liga.
Baca Juga: Fraksi PKS DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Segera Operasikan TPA Legok Nangka dan Lulut Nambo
Klub Barcelona mengatakan 51.765 dari 109.531 anggota yang memenuhi syarat telah memberikan suara dalam pemilihan, yang sempat ditunda hingga Januari karena pembatasan virus corona di Catalonia.
Joan Laporta yang berumur 58 tahun itu, terpilih pertama kali pada tahun 2003 dan memimpin periode emas dalam sejarah klub yang menampilkan empat gelar La Liga dan dua kemenangan Liga Champions.
Dia memenangkan masa jabatan kedua tanpa lawan pada 2006. Namun dengan adanya undang-undang klub maka akhirnya ia berhenti menjadi Presiden Barcelona pada 2010.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 5,0 Magnitudo Guncang Wilayah Maluku
Kemudian pada 2015, ia mencalonkan diri tetapi dikalahkan oleh Bartomeu.
Setelah terpilihnya Joan Laporta, ia merayakan kemenangannya dengan menyanyikan lagu kebangsaan klub dengan tim kampanyenya dan meminum sampanye.
Ia berkata akan mengambil alih klub dan menangani masalah keuangan yang besar karena pandemi Covid-19 yang menghilangkan pendapatan tiket dan pendapatan merchandising yang berdampak buruk pada keuangan klub.***
