GALAMEDIA – Tes wawasan kebangsaan (TWK) masih menjadi sorotan hingga saat ini. Pasalnya, pertanyaan yang diajukan melalui TWK dianggap tak pantas dan nyeleneh untuk dijadikan sebagai sebuah pertanyaan.
Salah satu pertanyaan yang saat ini disorot adalah tentang bersediakah melepas jilbab.
Ahli hukum tata negara, Refly Harun melalui kanal Youtube Refly Harun turut menanggapi hal ini.
Menurut Refly memang radikalisme di Indonesia itu akan ditumpas habis, namun yang menjadi masalah adalah definisi radikal itu sendiri tidak jelas.
“Karena ada kesan bahwa radikalisme dan radikalisasi akan dibuang, ditumpas di setiap institusi di republik ini. Tapi persoalannya adalah definisi mengenai radikalisasi dan radikalisme itu yang gak jelas,” ujar Refly.
Saat ini berbagai tindakan yang benar selalu disebut radikal.
“Orang kritis dibilang radikal. Tidak cocok dengan pemerintahan dibilang radikal, yang konsisten, berani berhadapan dengan penegak hukum lainnya seperti Novel Baswedan dibilang radikal,” katanya.
Padahal jika bicara mengenai KPK, kata Refly, orang-orang berani lah yang seharusnya dikumpulkan karena memberantas korupsi bukan hal mudah.