Perhimpunan Pendaki Gunung Extemasz Bandung Genap Berusia 54 Tahun, Sempat Terkenal ke Seantero Negeri

- 30 Mei 2021, 18:04 WIB
Perhimpunan Pendaki Gunung Extemasz Bandung, 28 Mei lalu genap berusia 54 tahun.Sabtu malam, 29 Mei 2021 merayakan hari jadinya di Ciwaruga Kab. Bandung Barat.
Perhimpunan Pendaki Gunung Extemasz Bandung, 28 Mei lalu genap berusia 54 tahun.Sabtu malam, 29 Mei 2021 merayakan hari jadinya di Ciwaruga Kab. Bandung Barat. /Dok. Extemasz/


GALAMEDIA - Perhimpunan Pendaki Gunung Extemasz Bandung, 28 Mei lalu genap berusia 54 tahun. Perhimpunan yang didirikan tahun 1967 ini, Sabtu malam, 29 Mei 2021 merayakan hari jadinya di Ciwaruga Kab. Bandung Barat.

Pada perayaan keluarga besar Extemasz ini dihadiri pula oleh dua anggota pendiri, yakni Kusmana (72) dan Aden Anwar (71). Sebagian besar pendiri perhimpunan ini sudah meninggal dunia.

Ketua Dewan Pengurus Extemasz, Hendra Aryadi berharap Extemasz dapat lebih berkiprah lagi dalam berbagai kegiatan di alam bebas termasuk dalam kegiatan kemanusiaan khususnya dalam kegiatan SAR yang selama ini dikoordinasikan bersama BASARNAS.

Aden Anwar salah seorang dari sepuluh orang pendiri Extemasz amat bersyukur bahwa perhinpunan yang awalnya didirikan iseng oleh sepuluh pemuda warga Bandung ini berkembang dan bertahan hidup hingga berusia 54 tahun.

Baca Juga: Terungkit Dukungan BRI, Perempuan Lulusan SMA Ini Sukses Bangun Perusahaan Handicraft

Perhimpunan ini berdiri di Bandung pada 28 Mei 1967. Dua tahun sebelumnya sudah berdiri Wanadri, perhimpunan serupa yang juga berdiri di Bandung.

Di kala itu mendaki gunung dan berpetualang di alam bebas sepertinya tengah trend, karena perhimpunan serupa bermunculan pula di kota yang dikenal sangat kreatif ini. Remaja dan anak muda di kala itu belum disebut gaul kalau belum pernah mendaki gunung atau berkemah di alam bebas.

“Kemping” (camping) menjadi aktivitas rutin setiap akhir pekan atau liburan sekolah atau kuliah.

Di masa lalu, Extemasz sangat terkenal ke seantero negeri karena rutin mengadakan Lomba Kebut Gunung (LKG) sejak tahun 1969 hingga era 80-an.

LKG merupakan lomba lintas alam pertama yang kemudian jejaknya diikuti oleh kelompok atau komunitas lainnya. Lomba ini berhenti karena animo masyarakat terhadap lomba2 di alam terbuka ini semakin menurun pada akhir 90-an.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x