GALAMEDIA - Angka Partisipasi Kasar (APK) Anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Jabar selama pandemi Covid-19 alami penurunan, dari 36,28 menjadi 34,90 poin.
Hal tersebut diungkapkan Bunda PAUD Jawa Barat, Atalia Praratya, S.IP., M. I. Kom., pada acara Webinar Pokja Bunda PAUD Jabar "Upaya Peningkatan APK paud di Jawa Barat" yang diselenggarakan Pojka Bunda PAUD Jabar dengan Unsiba, Rabu 2 Juni 2021.
"APK PAUD pada masa pandemi ini mengalami penurunan. Banyak faktor yang melatarbelakanginya. Seperti, kesadaran mayarakat yang belum maksimal terhadap pendidikan PAUD," kata Atalia.
Faktor lainnya, lanjut Atalia karena keterbatasan sarana dan prasarana, banyak lembaga PAUD yang jauh dari kota, tingkat ekonomi keluarga, latar belakang pendidikan orangtua, dan lingkungan tempat tinggal.
"Belum lagi karena pandemi sekolah pada ditutup tak boleh lakukan tatap muka. Hal ini menunut kita untuk melakukan strategi agar APK PAUD kembali naik," tegasnya.
"Strategi yang dilakukan tentunya harus dari berbagai sudut atau melalui berbagai arah mata angin. Baik melalui layanan iklan, webinar, baligo, dll. Semuanya harus berkolaborasi untuk mendorong penguatan wajib belajar PAUD," sambungnya.
Kemudian, katanya dibantu dengan dana desa. Sehingga program satu desa satu PAUD terwujud. "Alhamdulillah di Jabar program ini sudah nyaris 100 persen. Strategi lainnya juga kita akan terus medorong PAUD yang belum memiliki izin operasional," ujarnya.
Ia juga mengharapkan pemerintah pusat tidak mempersulit pengajuan izin operasional untuk PAUD. Bahkan, pihaknya mendorong agar pelaksanaan PAUD atau TK ada satu atap dengan pepenyelenggaraan pendidikan dasar atau SD.