Network
GALAMEDIA - Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto saat ini tengah menjadi sorotan banyak pihak usai memosting tweet di akun Twitter pribadinya, Selasa (29 Juni 2021).
Dalam tweetnya itu, Dede mengunggah postingan delapan tahun lalu Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra mendapat kesempatan berkunjung ke Istana Negara di era Presiden SBY.
Dede mempertanyakan kapan Leon akan kembali ke Istana.
Baca Juga: Hati-hati! Rematik Bisa Menyerang Usia Muda, Kenali 5 Tanda Penyebabnya
Sontak tweet tersebut mendapat sorotan banyak pihak karena dianggap menggoreng isu Ketua BEM UI saat ini berpihak pada SBY.
Di antara yang menyoroti tweet Dede tersebut, sastrawan Okky Madasari.
Okky yang menimpali tweet Dede menyentil balik komisaris PT Pelni itu.
Dalam kutipan retweet, Okky menegaskan siswa sekolah yang diundang ke Istana Negara berarti memiliki prestasi.
Baca Juga: Satu Jam Dilarikan ke Rumah Sakit, Paranormal Terkenal Mbak You Meninggal Dunia
Menurut Okky, diundangnya Leon Alvinda Putra ke Istana Negara saat masih duduk di bangku SMP merupakan kebanggan.
"Pak, kalau anak SD atau SMP diundang ke Istana, itu kemungkinan besar karena prestasinya. Bukankah itu hal yang baik dan membanggakan," ujarnya yang dikutip Galamedia, Kamis 1 Juli 2021.
Selain itu, Okky mengatakan dirinya harus mengomentari tweet yang dilontarkan Dede Budhyarto tersebut.
Baca Juga: Diduga Terpapar Covid, Peramal Mbak You Meninggal Dunia
Ia menilai tweet yang dilontarkan komisaris PT Pelni tersebut sangat berpotensi merusak anak-anak Indonesia.
"Saya komentari ini, karena tweet anda berpotensi merusak anak-anak Indonesia," katanya.
Seperti diketahui, selain menjabat sebagai komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto juga merupakan barisan pendukung Jokowi.
Sementara itu, Okky tak mempermasalahkan jabatan komisaris, karena menurutnya posisi itu wajar diberikan Presiden Jokowi kepada pendukungnya.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Mendadak Mengaku Tidak Pintar dan Minta Maaf atas Kebodohannya, Gara-gara Apa?
Akan tetapi Okky menyoroti Dede yang dianggapnya telah melanggar aturan dari jabatan komisaris.
Aturan dimaksud soal sang komisaris yang pernah berjualan jam tangan KW.
"Tidak ada yang salah dengan jabatan komisaris. Tak ada yang salah posisi tersebut diberikan pada pendukung/yang dianggap berjasa," tuturnya
"Tapi mbok yo ojo nemen-nemen. Setidaknya cek apakah ada aturan yang dilanggar. Exp: rangkap jabatan atau jual barang KW," pungkasnya.***
