Sementara itu Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule menilai adanya paradoks dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Menurutnya, kebijakan yang diambil seolah hanya mengatur rakyat kecil, di mana mereka juga yang selama ini selalu disalahkan atas lonjakan kasus.
Ia mencontohkan sebaran kasus corona varian Delta. Varian ini sudah jelas dan terang benderang ditemukan kali pertama di India, bukan di Indonesia.
Hal itu berarti terjadi perpindahan orang dari India ke Indonesia.
“Tapi ketika varian Delta meledak, meletup, rakyat yang disalahkan! Sekarang malah rakyat diisolasi tanpa jaminan,” ujarnya.
Di satu sisi, Iwan Sumule menilai kebijakan PPKM Darurat yang membatasi kegiatan masyarakat secara ketat berbanding terbalik dengan kebijakan pariwisata. Pariwisata dan wisata mancanegara tetap diperbolehkan masuk.
Bahkan belum lama ini, sebanyak 20 TKA asal China kembali masuk melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di tengah penerapan PPKM Darurat.
“Ini kan sontoloyo! Virus itu tak bisa terbang sendiri,” tegasnya.***