Dia menilai Jokowi berpura-pura tidak tahu, padahal sebenarnya dia tahu ada skandal tersebut.
“Lalu Presiden Jokowi berlagak gak tahu, padahal sebetulnya dia tahu semua itu kan,” tuturnya.
Sehingga hak publik justru terhalang karena keinginan istana untuk mendahulukan vaksinasi pada mereka.
“Jadi ini yang terjadi, pemanfaatan hak publik itu terhalang karena keinginan istana untuk mendahulukan vaksinasi pada mereka itu,” imbuhnya.
Ahli filsuf ini juga menyoroti mural yang viral di media sosial bertuliskan ‘Urus saja moralmu, jangan urus muralku!’.
Baginya, mural tersebut sangat berkaitan dengan skandal vaksin yang tidak bermoral sama sekali.
“Itu tajam sekali itu, ‘Urus moralmu, jangan urus muralku!’ Itu diksi yang tajam,” ucapnya.
Dia melanjutkan, mural tersebut bukan sekedar ditujukan untuk istana namun untuk partai politik pula.
“Dan harusnya bukan sekedar ditujukan pada istana, tapi juga pada partai politik,” tandasnya.