GALAMEDIA - Mantan anggota TNI berpangkat Kapten, Ruslan Buton sempat menghebohkan jagat maya karena meminta Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatannya sebagai Presiden.
Hal tersebut terjadi pada 18 Mei 2020. Ia menuliskan surat terbuka dan rekaman suara kepada Presiden Jokowi.
"Kurang lebihnya, lebih baik Bapak Jokowi mundur karena kita melihat kepentingan yang besar, kepentingan bangsa. Mungkin beliau ingin membangun negeri ini tapi belum memiliki kemampuan," ujar Ruslan Buton pada tayangan video YouTube pada kanal Refly Harun berjudul 'INI LHO KAPTEN YANG SEMPAT HEBOH MINTA JOKOWI MUNDUR!' dikutip, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Ia pun meminta Jokowi bisa meniru sikap Presiden Kedua RI Soeharto. "Contoh lah Seperti Soeharto beliau mundur sehingga tak terjadi pertumpahan darah," ujar mantan Komandan Pleton Satgas ini
Terkait pernyataannya itu, ia mengaku merasa terpanggil sebagai anak bangsa karena kondisi negara Indonesia saat ini.
Usai mengeluarkan surat terbuka tersebut, Ruslan Buton pun akhirnya dijemput aparat kepolisian pada 28 Mei 2020.
"Sepuluh hari setelah itu, dijemput dari Mabes Polri Polda Sulawesi Tenggara dan dari Polres Buton sendiri. Orang yang menjemput, hampir menguasai sudut-sudut kampung," ujarnya.
Setelah itu, Ruslan menjalani tahanan di rumah tahanan Bareskrim Mabes Polri. Setelah 7 bulan kurang 10 hari, Ruslan mendapatkan penangguhan penahanan pada 17 Desember 2020.