Kalahkan AS, China Mulai Kembangkan Vaksin Berbasis mRNA, Indonesia Salah Satu Negara yang Izinkan Uji Klinis

- 13 September 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19./pixabay/torstensimon/
Ilustrasi vaksin Covid-19./pixabay/torstensimon/ /

GALAMEDIA - China dikabarkan akan segera memproduksi vaksin Covid-19 berbasis mRNA seperti Pfizer dan Moderna. Kali ini China mengatakan telah memahami teknologi vaksin mRNA sehingga vaksin tersebut direncanakan akan diproduksi secara massal pada Oktober.

Vaksin yang dikembangkan bersama Akademi Ilmu Kedokteran Militer, Suzhou Abogen dan Yunnan Walvax Biotechnology Co, vaksin mRNA yang disebut ARCoVax diharapkan mulai diproduksi massal di pangkalan di Yuxi, Provinsi Yunnan, China Barat Daya bulan depan.

Biaya produksi vaksin ini menyentuh angka 520 juta yuan atau setara dengan 80 dolar AS. Pabrik tersebut diklaim memiliki kapasitas untuk memproduksi 200 juta dosis pertahun.

Baca Juga: PWNU Panggil Gibran Rakabuming 'Gus', Buni Yani Heran: Berarti Jokowi Kyai? Apa Tidak Berlebihan NU?

Melansir Global Times, media China mengatakan jika dibandingkan dengan vaksin mRNA yang dikembangkan oleh AS dan Jerman, vaksin mRNA domestik jauh lebih aman karena pemilihan target antigen vaksin lebih tepat dan antibodi penetral yang diinduksi lebih tinggi.

Biaya penyimpanan vaksin ini lebih murah dibandingkan vaksin dari luar negeri karena mengadopsi injeksi tunggal dalam satu paket dan dapat disimpan pada suhu kamar selama seminggu atau pada suhu 4 C untuk waktu yang lama, sehingga lebih mudah digunakan.

"Faktor-faktor ini membuat produk ARCoVax domestik ini menonjol dari vaksin mRNA yang didominasi Barat buatan raksasa farmasi Pfizer-BioNTech dan Moderna yang membutuhkan suhu yang jauh lebih rendah dan kontrol suhu yang lebih ketat," kata para ahli.

Baca Juga: Memahami Makna 5 Asmaul Husna: Al Mukmin, Al Muhaimin, Al Aziz, Al Jabbar, Al Mutakabbir

Vaksin akan dapat memenuhi permintaan setelah dimasukkan ke dalam produksi, karena bahan baku inti dan peralatan untuk vaksin mRNA China telah dibuat di dalam negeri.

Seorang ahli imunologi yang berbasis di Beijing mengatakan kepada Global Times pada Kamis bahwa vaksin mRNA yang diproduksi di dalam negeri menunjukkan peningkatan besar China dalam teknologi mRNA dan posisi terdepan negara itu dalam bioteknologi.

"Teknologi tersebut dapat digunakan di bidang biomedis lain seperti onkoterapi dan pengobatan cacat gen," kata ahli imunologi.

Baca Juga: 4 Fakta Mengagumkan Tentang Spanyol, Pengguna Bahasanya Ternyata Mengalahkan Bahasa Inggris

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China juga mengklaim bahwa vaksin mRNA buatan mereka bisa menangani varian seperti Delta dan Beta.

ARCoVax telah disetujui untuk memulai uji klinis tahap akhir di Meksiko dan Indonesia oleh otoritas kesehatan setempat, Yunnan Walvax Biotechnology Co mengumumkan pada 31 Agustus.

Lebih lanjut, ahli imunologi China mengatakan bahwa vaksin mRNA mereka akan dijadikan vaksin booster bagi masyarakat China.***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah