Network
GALAMEDIA - Ribuan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) membangun komunitas Superconnection yang mewadahi 16 klaster, seperti ekonomi, teknologi, sosial, pendidikan, dan lainnya. Komunitas ini dibangun untuk mendorong Indonesia go global.
Komunitas ini dibangun pasa April 2021, namun telah dilakukan pencatatan di akta notaris menjadi Yayasan Superconnection Inovasi Insani pada Selasa (4/1) lalu.
"Sebetulnya kami sudah terkoneksi atau saling terhubung cukup lama, tapi baru dilegalkan saat ini. Dan gaungnya dimulai April 2021 lalu. Superconnection lahir dari para alumni ITB yang ingin berkontribusi bagi masyarakat Indonesia dalam bentuk nyata," jelas Ketua Yayasan Superconnection Sri Wulandari Retno pada Kamis, 6 Januari 2022.
Baca Juga: Aditya Zoni dan Yasmin Ow Segera Melangsungkan Pernikahan Bulan Ini: Ingin Ada Konsep Melayu
Dikatakannya, saat ini telah ada 16 klaster di bawah Superconnection yang bergerak di berbagai bidang seperti teknologi, pendidikan, kebudayaan, dan inovasi, pengembangan UMKM, industri, dan lainnya. Bahkan telah menginisiasi lahirnya teknologi batrai, motor listrik, kendaraan listrik, dan lainnya.
"Kedepannya kita ingin menjadi holding company. Kami ingin berpartisipasi aktif secara global. Tak hanya melibatkan alumni ITB tetapi masyarakat luas," jelasnya.
Sementara itu, penggagas Superconnection I Made Dana M.Tangkas mendorong sepenuhnya terbentuknya yayasan ini, dengan target menjadi holding company yang membawahi beberapa bidang. Terutama dalam pengembangan bisnis, UMKM, inovasi teknologi, dan lainnya.
"Semua nanti kami integrasikan dari industri, suply chain, oftaker, marketing, dan lainnya. Kami juga mengembangkan industri manufaktur. Supaya masyarakat kita bisa bekerja memanfaatkan SDA di Indonesia," jelasnya.
Baca Juga: Fakta Medina Zein yang Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik Atas Laporan Marissya Icha
