Mengenal Gempa Megathrust Selat Sunda yang Lebih Dahsyat dari Gempa Ujung Kulon Kemarin

- 17 Januari 2022, 20:55 WIB
Dampak Kerusakan Rumah Akibat Gempa Bumi M6,6 di Kampung Cisaat, Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kab. Pandeglang, Banten
Dampak Kerusakan Rumah Akibat Gempa Bumi M6,6 di Kampung Cisaat, Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kab. Pandeglang, Banten /BNPB

Sebelumnya juga Banten pernah diguncang gempa yang menyebabkan tsunami pada tahun 2018.

Gempa bumi yang menyebabkan Selat Sunda dilanda tsunami pada 22 Desember 2018 tersebut merupakan akibat dari adanya longsoran anak Gunung Krakatau.

Di tahun 2019, tepatnya pada 2 Agustus, kembali terjadi gempa dengan magnitudo 4,7 dan berpotensi tsunami.

Sesungguhnya ada ancaman di wilayah Selat Sunda yang dapat terjadi sewaktu-waktu dan lebih dahsyat dari gempa bumi yang terjadi di daerah Ujung Kulon sekarang ini.

Megathrust Selat Sunda disebutkan dapat mengakibatkan gempa lebih besar dengan magnitudo sekitar 8,7.

Baca Juga: Setahun 7-8 Juta Wisatawan Datang ke Lembang, Hengki Kurniawan: Malu Kalau Ada Sampah Berserakan

Sampai saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi kapan gempa selanjutnya akan terjadi.

Di Selat Sunda belum terjadi gempa besar selama ratusan tahun sehingga perlu diwaspadai.

Lokasinya yang berada di antara dua lokasi gempa besar, yakni Gempa Pangandaran tahun 2006 dengan magnitudo 7,7 serta Gempa Bengkulu tahun 2007 dengan magnitudo 8,5 inilah yang membuat Selat Sunda patut diwaspadai selain karena selama beberapa ratusan tahun Selat Sunda belum mengalami gempa besar.

Wilayah Selat Sunda menurut catatan sejarah gempa serta tsunami merupakan wilayah yang sering mengalami tsunami.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x