Cerdas Berbelanja Online: Lihat Dekripsi Produk, Jangan Transaksi di Luar Platform

- 21 Januari 2022, 21:14 WIB
Edukasi agar para ibu rumah tangga khususnya kader PPK dan Posyandu di Kecamatan Batununggal ini tidak tertipu dan mendapatkan barang sesuai deskripsi saat belanja online.
Edukasi agar para ibu rumah tangga khususnya kader PPK dan Posyandu di Kecamatan Batununggal ini tidak tertipu dan mendapatkan barang sesuai deskripsi saat belanja online. /Yeni Siti Apriani/Galamedia/

GALAMEDIA - Mengurangi interaksi saat pandemi Covid-19, kader PKK dan Posyandu di Kecamatan Batununggal diberikan edukasi terkait cerdas belanja online.

Saat ini, memang aplikasi online bisa menjadi salah satu pilihan untuk para ibu rumah tangga termasuk kader PKK dan Posyandu saat ingin membeli sejumlah kebutuhan tanpa harus keluar dari rumah.

Namun, dibutuhkan edukasi agar para ibu rumah tangga khususnya kader PPK dan Posyandu di Kecamatan Batununggal ini tidak tertipu dan mendapatkan barang sesuai deskripsi saat belanja online. Edukasi ini disampaikan lewat program Jumat Kabagi PKK bebagi bereama JD.ID di Aula Kecamatan Batununggal, Jln. Venus, Jumat, 21 Januari 2022. 

Camat Batununggal Tarya mengatakan, Jumat Kabagi merupakan program yang cukup bagus agar para kader PKK dan Posyandu busa belanja secara online dengan cerdas. Terlebih di kegiatan ini juga ada pembagian sembako bagi kader PKK dan Posyandu di Kecamatan Batununggal.

Baca Juga: Orang Sunda Marah, Dedi Mulyadi: Hatur Nuhun Bang Arteria

"Yang luar biasanya, ini yang pertama kalinya kita jalin kerja sama dengan aplikasi belanja online langsung," ujar Tarya.

Lewat kegiatan ini, Tarya menginginkan agar masyarakat lebih memahami masalah belanja cerdas dengan sistem online. "Saya kira di kita ini cukup banyak aplikasi aplikasi. Dan jd.id ini mau turun ke lapangan, menyampaikan bagaimana cara mengunduh, dan tata cara belanja online," ujarnya.

Setelah paham, kata Tarya, masyarakat khususnya kader PKK dan Posyandu yang hadir menjadi cara belanja online sehingga tidak akan tertipu oleh aplikasi yang mereka unduh. "Saya pernah belanja, apa yang saya pesan ternyata tidak sesuai pesanan," ucapnya.

Menurutnya, belanja online ini juga menjafi salah satu upaya memutus rantai penyebaran covid-19 karena pembeli dan penjual tidak kontak langsung. "Sudah 3 minggu ini tidak ada kasus tapi kemarin di Pusocov ada 3 orang dari kelurahan Cibangkong, kelurahan Maleer, dan kelurahan Binong yang Covid-19. Untuk yang Cibangkong di RW 02 itu warga kita, sedangkan yang di Maleer bukan warga kita karena sudah pindah ke kota lain, ," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x