Tafsirkan Sila Kesatu Pancasila, Habib Kribo Disebut Wali Kribo: Dikirim Allah untuk NKRI Harga Mati

- 23 Januari 2022, 20:03 WIB
Zen Assegaf alias Habib Kribo.
Zen Assegaf alias Habib Kribo. /Tangkapan layar YouTube./


GALAMEDIA - Habib Kribo alias Zen Assegaf berbicara soal penafsiran terhadap sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa yang cenderung memicu perpecahan.

Hal itu ditayangkan dalam video YouTube pada kanal Habib Kribo dengan judul 'JGN diTAFSIRKAN & diRUBAH SEENAK JIDATMU !!'.

Sejumlah netizen pun merespons positif pernyataan tersebut. Bahkan seorang netizen menyebutnya sebagai Wali.

"Sy percaya Allah SWT mengirim Wali Kribo untuk NKRI harga Mati
Terus berjuang saudaraku, semoga Allah menjagamu," ujar seorang netizen dengan akun Alam Barito, Minggu, 23 Januari 2022.

Namun tidak sedikit netizen yang menilai negatif pernyataan Habib Kribo. Bahkan ada yang bertanya soal nomor togel.

"Bib tanya dong nomer togel nanti malem," kata Rambox.

"Gue org awam tp apa yg di katakan om egy adalah kebenaran," kata Krishna Ramadhan.

"Sok sok punya ilmu lu bib...padahal hasilnya 0 besar," tulis Rapi Ansyah.

Baca Juga: Minta Pecat Prajurit TNI yang Lakukan Kekerasan dengan Senjata, Panglima TNI: Lain Hal Kalau Tangan Kosong

Sementara itu dalam video tersebut, Habib Kribo menyertakan tayangan video ketika Eggy Sudjana mengatakan sila Ketuhanan yang Maha Esa hanyalah menunjukkan bahwa Pancasila itu semata-mata hanya umat Islam, dan selain Islam bertentangan dengan Pancasila.

Eggy Sudjana kemudian menyebut bahwa tidak ada selain Umat Islam yang menjalankan Pancasila di Negeri ini.

Sebab agama lain di Indonesia (Kristen, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu, red) tidak mengenal keesaan Tuhan.

Pernyataan itu membuat Habib Kribo geram. Ia menegaskan bahwa Sila Ketuhanan yang Maha Esa jangan diartikan secara dangkal, apalagi merasa benar sendiri.

"Dalam bernegara, jangan menghakimi agama lain dengan kacamata agama anda sendiri. Umur agama sudah ribuan tahun, kok ada yang menghakimi dan menafsirkan agama lain. Menolak ayat agama dan diplintir sesuai nafsunya. Itu tidak benar," kata dia.

Habib Kribo menegaskan, inti dari ketuhanan adalah penghambaan makhluk kepada yang maha pencipta. Dan semua agama tentu mengenal adanya Tuhan.

Karena itu, ia meminta jangan ada orang membawa pemahaman dan persepsinya sendiri terhadap agama, termasuk dalam memaknai Pancasila yang maknanya luas.

Baca Juga: Dinilai Sebarkan Kabar Bohong, TNI AD Tuntut Ustadz Haikal Hassan Minta Maaf

Habib Kribo mengaku sedih dan mempertanyakan bobot pernyataan Eggy Sudjana tersebut, serta apa manfaatnya bagi negeri ini. Karena itu ia menegaskan tidak perlu memandang tentang agama lain dengan kacamata sendiri yang terbatas juga.

"Persepsi seperti ini (hanya Islam yang menjalankan Pancasila) seperti ada olahan, ada orderan. Hanya ingin membuat kisruh negeri Indonesia. Kalau negeri kisruh, lalu menciptakan masyarakat militan untuk mendukung (tujuan) politik tertentu menuju kekuasaan. Itu tidak perlu, biarkan negara ini berjalan baik," tukas Habib Kribo.

Habib Kribo mengajak semua pihak melihat kenyataan secara sederhana saja. Cukup melihat orang kalau berbicara untuk menciptakan perpecahan makan itu pasti salah.

Karena Tuhan mendatangkan para Rasul untuk persatuan, bukan untuk perpecahan. Makan tak perlu ada yang merasa paling bertuhan dan paling beriman.

Sebab dalam Al-Qur`an surat An-Nahl ayat 125, jelas Habib Kribo, dinyatakan "hanya Tuhan yang Maha tau siapa yang tersesat". Jadi kita tak usah mengadili agama yang lain.

"Kalau anda mengadili agama lain, itu seolah-olah anda menjadi Tuhan. Anda mengambil wilayah Tuhan. Mengkafir-kafirkan orang. Anda tidak sadar bahwa itu kesalahan besar," ungkapnya.

Bagi Habib Kribo, merek enggak penting. Tapi yang penting adalah perilakunya, kebaikannya, apa kemanfaatannya bagi negeri ini.

"Biarkan negeri ini hidup dalam keadilan beragama. Jangan ada diskriminasi. Agama itu enggak merusak kok. Semua mengajarkan kebaikan. Semua agama mengajarkan perdamaian kok," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x