KNKT Ungkap Fakta, 90 Persen Kecelakaan Bus dan Truk Terjadi di Jalan Menurun

- 27 Januari 2022, 21:47 WIB
Kecelakaan lalu lintas di Simpang Rapak, Balikpapan.
Kecelakaan lalu lintas di Simpang Rapak, Balikpapan. /Tangkapan layar CCTV/

GALAMEDIA- Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan, hampir 90 persen kecelakaan bus dan truk terjadi di jalan menurun dan sebagian besar pengemudi dalam kecelakaan itu mengabaikan teknik pengereman yang benar.

"Saya beritahu, hampir 90 persen lebih kecelakaan bus dan truk (karena) rem blong terjadi di jalanan menurun dan semuanya terjadi karena pengemudi mengabaikan teknik pengereman," kata investigator senior KNKT Ahmad Wildan, Kamis 27 Januari 2022.

Ia menegaskan betapa pentingnya para pengemudi untuk mengetahui teknik pengereman yang benar dan baik dalam segala kondisi jalan yang dilalui.

 Baca Juga: Sebut Edy Mulyadi Harus Dicambuk, Politisi PDIP: Biar Sadar Lakukan Kekeliruan

Dia menjelaskan bahwa terdapat beberapa perbedaan teknik mengerem pada permukaan datar dengan di jalan menurun. Kalau di jalan datar, gerakan kendaraan itu dipengaruhi oleh putaran mesin, sementara di jalan menurun gerakan kendaraan dipengaruhi daya gravitasi.

"Ketika kita mengerem di jalan datar menggunakan service brake dengan rem pedal, maka putaran mesin menurun, berhenti, selesai. Tidak demikian halnya pada saat jalan menurun. Kita 'ngerem' dengan pedal, kemudian roda berhenti, pedal diangkat. Itu akan didorong lagi oleh daya gravitasi. Artinya itu nggak akan selesai," ujarnya.

Jadi, katanya, kalau mengerem di jalan datar gunakanlah service brake atau rem pedal, tapi ketika di jalan menurun gunakanlah auxiliary brake (rem tambahan yang digunakan dengan kombinasi rem biasa pada truk atau kendaraan berat).

Baca Juga: Polda Jabar Amankan 725 Anggota LSM GMBI, 85 Mobil dan 193 Motor

"Bentuknya apa? Ada engine brake, ada exhaust brake, ada namanya retarder yang terbaru," tambah dia.

Ketika para pengemudi sudah mengabaikan hal itu, besar kemungkinan mereka akan mengalami kejadian yang tidak diinginkan. Dalam hal ini, kendaraan akan mengalami brake fading (daya cengkram kampas rem berkurang karena panas atau pemakaian berulang atau dalam kondisi kecepatan tinggi), angin tekor dan juga vapor lock (minyak rem terlalu panas sehingga mengurangi kemampuan rem).

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x