Menurutnya, pengerukan Sumber Daya Alam (SDA) di pulau Borneo itu hanya meninggalkan luka yang mendalam bagi masyarakat Kalimantan.
Karena itu, ia mengajak warga Kalimantan untuk bangkit dan melawan para rente yang mengeruk habis Sumber Daya Alam (SDA) di pulau Borneo.
"Semoga warga Kalimantan bersatu untuk melawan balik mereka yang ingin menghancurkan tanah Borneo. Sudah cukup mereka mengeruk keuntungan dari Borneo dan hanya meninggalkan air mata bagi masyarakat. Ayo bangkitlah saudaraku dan lawan balik para pemburu rente di tanah Borneo," tuturnya.
Di sisi lain, pernyataan Nicho Silalahi tersebut mendapat tanggapan dari Praktisi Hukum yang juga seorang Tokoh Dayak yakni Tobias Ranggie SH.
Tobias Ranggie menilai bahwa pernyataan Nicho Silalahi tersebut telah melecehkan masyarakat Kalimantan, terutama kaum perempuan.
"Selain Edy Mulyadi, kader PKS yang menilai Kalimantan hanya tempat jin buang anak, Nicho Silalahi, ikut melecehkan masyarakat dari Kalimantan," kata Tobias Ranggie, dikutip Galamedia dari Kalbar-Terkini jaringan PRMN.
Tim Kuasa Hukum Organisasi Dayak Internasional itu pun memperingatkan Nicho Silalahi untuk jangan asal membuat pernyataan.
Apalagi pernyataan Nicho tersebut, bisa berdampak pada warga Batak bermarga Silalahi yang tinggal di pulau Kalimantan.