Seorang Siswa SDN Mandiri 1 Leuwigajah Meninggal Akibat DBD, Penyuluhan Tentang Jentik Nyamuk Digencarkan

- 28 Januari 2022, 18:05 WIB
Pemerintah Kelurahan Leuwigajah melaksanakan penyuluhan jentik nyamuk kepada siswa SDN Mandiri 1 Leuwigajah yang berlokasi di Jalan Sadarmanah, Jumat (28/1),
Pemerintah Kelurahan Leuwigajah melaksanakan penyuluhan jentik nyamuk kepada siswa SDN Mandiri 1 Leuwigajah yang berlokasi di Jalan Sadarmanah, Jumat (28/1), /Laksmi Sri Sundari/Galamedia/
GALAMEDIA - Pemerintah Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan melaksanakan penyuluhan jentik nyamuk kepada siswa SDN Mandiri 1 Leuwigajah yang berlokasi di Jalan Sadarmanah, Jumat (28/1), menyusul adanya siswa di sekolah tersebut yang meninggal dunia akibat terjangkit demam  berdarah dengue (DBD).
 
"Hari ini kita mengadakan penyuluhan jentik di SDN Mandiri 1 Leuwigajah, karena kemarin ada warga kebetulan anak SD tersebut kena DBD sampai meninggal," ungkap Kepala Seksi (Kasi) Sarana Prasarana dan Lingkungan Kelurahan Leuwigajah, Dini Gusniar.
 
Menurut Dini, di tahun ini belum ada warga Leuwigajah yang terkena DBD. Sementara di tahun 2021, terdapat 55 kasus DBD dan 2 orang meninggal dunia.
 
 
"Yang anak meninggal ini sebenarnya dia tercatat sebagai warga Cibeber, tapi meninggal di rumah keluarganya disini," ungkapnya.
 
Selain memberi penyuluhan, Pemerintah kelurahan Leuwigajah bersama kader jentik, Puskesmas, Satgas Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes), dan penrurus RT/RW setempat juga melakukan Gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di sekolah tersebut, dan di sejumlah rumah warga.
 
Mereka menemukan jentik nyamuk di sekolah tersebut. Jentik nyamuk ditemukan bersarang di dispenser  yang ada di kelas tempat belajar siswa yang meninggal akibat di DBD.
 
 
Petugas gabungan beserta warga sekolah kemudian membersihkan seluruh area yang ada di SDN mandiri 1 Leuwigajah.
 
"Menurut keterangan, anak yang meninggal ini terkena DBD seminggu setelah PTM (pembelajaran tatap muka). Kenanya bisa di sekolah atau di rumah, mungkin juga di sekolah katanya 'kan sudah lama ngga dipakai," terang Dini.
 
Selain di sekolah, petugas juga menemukan jentik nyamuk di sejumlah rumah warga. Petugas kemudian mengedukasi warga untuk selalu waspada DBD dengan melakukan PSN.
 
 
"Ada beberapa rumah yang masih pakai bak mandi ada jentiknya. Kemudian kami memberi tahu agar menguras bak mandi 2 hari sekali, dan di tempat pembuangan air dispenser harus sering dibersihin, serta tempat air selalu ditutup," tutur Dini.
 
Gerakan PSN juga dilakukan Pemerintah Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah bersama warga. Gerakan PSN dilakukan dengan pembersihan lingkungan dan rumah dari genangan air.
 
Selain itu, turut dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk oleh petugas gabungan  kelurahan dan puskesmas di wilayah tersebut.
 
 
Mereka mendatangi satu per satu rumah yang ada di wilayah tersebut, terutama melihat barang-barang yang berpotensi sebagai tempat bersarangnya jentik nyamuk seperti pot bunga, dispenser, dan bak mandi. Petugas gabungan menemukan sejumlah rumah terdapat jentik nyamuk.
 
Lurah Cimahi, Tresna Nur Rhamdani mengatakan, pihaknya terus mengedukasi masyarakat agar menjaga kebersihan ditengah pandemi Covid-19, dan DBD di Kota Cimahi.
 
"Kami edukasi ke warga sekitar, bahwa DBD sedang meningkat selain covid. Sehingga mereka harus membersihkan rumah dan lingkungan, agar tidak jadi tempat munculnya nyamuk," katanya.
 
 
Pihaknya juga mengingatkan jajaran RT/RW untuk melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan. "Rata-rata temuan jentik ada di lingkungan seperti gentong bekas yang ada genangan, pot, serta lainnya. Waspada dengan kondisi cuaca yang tidak menentu agar selalu menjaga kebersihan," tuturnya.***
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x