Auto Kaya! Harta Karun di Lumpur Lapindo, Lebih Mahal dan Berharga Dari Emas dan Platina

- 29 Januari 2022, 13:30 WIB
Ilustrasi Lumpur Lapindo. /ANTARA FOTO/Zabur Karuru/
Ilustrasi Lumpur Lapindo. /ANTARA FOTO/Zabur Karuru/ /

 

GALAMEDIA - Sudah lebih dari satu dekade peristiwa lumpur Lapindo yang menghebohkan terjadi.

Kawasan Lumpur Lapindo tak henti memberikan temuan menakjubkan yang bermanfaat.

Salah satu kabar terbaru dari kawasan lumpur Lapindo adalah ditemukannya kandungan mineral yang punya banyak keistimewaan.

Kementerian geologi dan sumber daya mineral mengungkapkan bahwa, lumpur lapindo berpotensi kandungan mineral yang disebut rare earth element.

Baca Juga: Belasan Siswa SMA/SMK di Garut Terpapar Covid-19, Pemkab Garut akan Evaluasi PTM

Menurut koordinator mineral Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi, Muhamad Awaluddin memaparkan bahwa kandungan lithium.

Tidak tanggung-tanggung, kadarnya mencapai 22,26 – 280 ppm.

Muhamad awaluddin menyebutkan bahwa kadar lithium di lumpur lapindo lebih mudah diekstraksi dan lebih padat.

Studi yang dilakukan oleh Badan Geologi dan Puslitbang TekMira menyebutkan menambang logam ini akan lebih mudah sebab lumpur menyemburkan logam-logam tersebut.

Baca Juga: Jenderal Dudung Enggan Serang KKB, Panglima TNI Langsung Turun Tangan, Orang Dekat SBY: Menyoal Enteng Papua

Berbeda dengan kegiatan tambang lainnya yang membutuhkan cara khusus untuk menambang logam mineral ini.

Temuan mineral logam di lumpur Lapindo sudah memasuki tahapan uji ekstraksi. Selanjutnya, akan menunggu arahan dari pemerintah sebelum dilakukan eksplorasi.

Bagi Kementerian ESDM, temuan mineral logam di lumpur Lapindo sangat penting. Hal ini disebabkan karena material ini menjadi energi terbarukan yang dibutuhkan negara.

Dilansir dari American Geoscience, Rare Earth Element (REE) atau elemen logam tanah jarang adalah elemen yang mengandung 17 unsur logam.

Baca Juga: 9 Pemain Terpapar Covid-19, Manajemen Persib Beri Sinyal Laga Kontra Persikabo Tetap Sesuai Jadwal

Unsur ini termasuk ke dalam 15 lantanida pada tabel periodik plus scandium dan yttrium.

Lithium seperti yang ditemukan di lumpur Lapindo punya keistimewaan, yakni punya daya tahan yang kuat dan tidak meleleh sekalipun punya dalam keadaan watt tinggi.

Penemuan rare earth dinilai sangat penting sebab kedepannya, mineral ini akan berguna untuk industri seperti baterai, teknologi militer dan ponsel pintar.

Rare earth elements pertama kali diteliti oleh seorang ilmuwan bernama Johann Gadolin di akhir abad XVIII.

Selanjutnya, pada akhir abad XIX para akhir kimia dan mineralogi mengidentifikasi 14 unsur REE dan menemukan banyak unsur-unsur yang penting.

Baca Juga: Bukan hanya Pura-Pura Tertabrak, Ini Dia 5 Modus Kejahatan yang Sering Terjadi di Jalanan

Keberadaan rare earth tidak hanya ada di indonesia. Di dunia, ada beberapa negara yang terkenal sebagai penambang terbesar rare earth.

China menempati urutan pertama sebagai penambang terbesar dengan menghasilkan 90% rare earth di dunia dan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Di tempat kedua ada Amerika Serikat yang menghasilkan rare earth sebanyak 33%. Australia menyusul dengan perolehan rare earth sebanyak 12%.

Lalu, ada Myanmar, Rusia, India, Brasil, Burundi, dan Vietnam yang juga diketahui menghasilkan rare earth.

Indonesia kemungkinan akan bergabung ke dalam daftar tersebut apabila sudah didapatkan studi akhir mengenai kandungan rare earth di lumpur Lapindo.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x