Network
GALAMEDIA - Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat, Jumat, 18 Februari 2022, oleh Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDI Perjuangan Jakarta Pusat.
Hal itu terkait cuitannya pada media sosial Twitter soal kasus Desa Wadas yang menyinggung nama Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
"Laporannya terkait dengan cuitan akun @Andiarief_ di mana di situ menuliskan bahwa merugikan kami sebagai keluarga besar PDIP, di mana di situ mempertanyakan apakah pak Hasto selaku sekjen PDIP terkait dengan tambang batu," kata Kepala BBHAR DPC PDIP Jakpus Fuad Abdullah, Jumat, 18 Februari 2022.
Disebutkan, pihkanya menyertakan sejumlah barang bukti antara lain, link akun Twitter @Andiarief_ hingga bukti tangkapan layar.
Laporan sudah diterima dengan nomor LP/B/359/II/2022/SPKT/POLRES METROPOLITAN JAKPUS/POLDA METRO JAYA, Tanggal 18 Februari 2022.
Fuad kini menunggu kepolisian dalam rangka menyelidiki laporan yang mereka layangkan.
Pasal yang dipakai pelapor yakni Pasal 28 ayat 2 dan atau Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE.
Tokoh Nahdlatul Ulama Umar Hasibuan menilai seharusnya Hasto Kristiyanto tinggal menjawab pertanyaan Andi Arief bukan malah melaporkannya ke polisi.
Baca Juga: Kini Masuk Tahap Akhir Masa Pandemi Covid-19, Bossman Mardigu: Ekonomi Mulai Take Off Oktober 2022
"Yg laporin @Andiarief__ ke polisi norak banget. Dia kan cuma nanya bukan nuduh. Jawab sj hasto pertanyaan Andi Arif," ujar pria yang akrab disapa Gus Umar ini.
Hal serupa pun disampaikan Andi Arief.
"Rakyat bertanya itu dijawab, bukan dipolisikan," tandasnya.***
