GALAMEDIA - Elpiji non subsidi tabung 5,5 kilogram (Kg) dan 12 Kg ternyata mulai tidak dilirik oleh para penggunanya.
Beberapa warga yang kebetulan habis persediaannya terpaksa beralih ke elpiji tabung 3 Kg, walaupun harus membeli terlebih dahulu tabungnya.
"Saya sudah sejak kenaikan pertama membeli tabung 3 kg, karena elpiji 5,5 yang biasa dibeli Rp 70 ribu waktu itu malah menjadi Rp 85 ribu dan sekarang sudah kembali naik lagi," kata Pandu, warga Sukamelang, Selasa, 1 Maret 2022.
Dirinya menyebutkan, harga eceran tertinggi elpiji 3 Kg terpampang di pangkalan Rp 16 ribu, namun dibeberapa warung sudah lebih dari Rp 20 ribu.
Apalagi sekarang harga non subsidi mengalami kenaikan sudah pasti ikut-ikutan naik.
"Saya berharap bupati dalam hal ini Pemkab Subang segera melakukan pengawasan, jangan sampai terjadi kelangkaan," pungkasnya.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Subang, H. Yayat Sudrajat didampingi Kabag Perekonomian Nurudin membenarkan dilapangan sudah ada pergeseran penggunaan elpiji sejak kenaikan termasuk soal harga ecerannya bervariasi.
"Kami hanya mengatur HET sampai ke pangkalan saja dan sejak 2014 belum ada perubahan hingga sekarang Rp 16 ribu," jelasnya.