GALAMEDIA - Presiden Joko Widodo menyinggung soal instansi pemerintah yang masih membelanjakan anggaran untuk produk impor.
Padahal, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam negeri masih bisa memproduksi barang yang dibutuhkan sejumlah instansi.
"Bodoh banget kita ini," kata Jokowi dalam Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, yang dikutip dari Antara, Jumat, 25 Maret.
Baca Juga: Sosialisasi Diet Kantong Plastik, Puluhan Ibu Rumah Tangga Sibuk Racik Minuman
Ia pun menyinggung sejumlah produk yang masih diimpor oleh instansi, salah satunya CCTV.
"Apa-apaan ini. Dipikir kita bukan negara yang maju, membuat CCTV saja beli impor," ujarnya.
Selanjutnya, Jokowi juga menyinggung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengimpor alat mesin pertanian.
"Menteri Pertanian. Traktor bukan high tech saja impor. Jengkel saya," ujarnya.
Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG, Ini Link Live Streaming Persib vs Persik di Liga 1
Begitu juga dengan pensil, kertas, buku tulis, kursi, dan laptop, masih menggunakan produk luar negeri.
Demikian pula dengan sepatu dan seragam tentara maupun polisi yang dibeli dari negara lain.
Presiden mengancam akan memberikan sanksi pada pemerintah daerah yang masih mengimpor barang.
Ia meminta Menteri Keuangan untuk memotong Dana Alokasi Khusus (DAK) serta menahan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk daerah yang belum membelanjakan anggaran untuk produk lokal.
Baca Juga: Link Nonton Live Streaming Gratis Persib Bandung vs Persik Kediri Hari Ini Pukul 18.00 WIB
Selanjutnya, Kepala Negara meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengganti direktur utama yang masih mengimpor.
Demikian pula dengan kementerian. Jokowi akan mengocok ulang menteri apabila masih mengimpor. "Kementerian, sama saja tapi itu bagian saya itu. Reshuffle," katanya.
Jokowi mengaku jengkel dengan kebiasaan impor barang tersebut.
"Mau diteruskan? Mau saya umumkan kalau saya jengkel. Rumah sakit daerah impor, Kementerian Kesehatan impor, 'tak baca nanti karena sekarang gampang banget liat detailnya, saya lihat," tegasnya.