5 Syarat yang Harus Dipenuhi Saat Taubat Nasuha Menurut Ajaran Islam

- 29 Maret 2022, 11:06 WIB
5 Syarat yang Harus Dipenuhi Saat Taubat Nasuha Menurut Ajaran Islam
5 Syarat yang Harus Dipenuhi Saat Taubat Nasuha Menurut Ajaran Islam /Pexels / ahmed aqtai.

GALAMEDIA - Manusia memiliki fitrah berupa hati yang bersih. Ya, itu fitrahnya. Namun karena manusia tidak luput dari berbuat kesalahan dan dosa pada akhirnya hati menjadi ternoda.

Hati yang kotor maka petunjuk, ilham, dan kebenaran akan sulit diterima. Bahkan jika noda-noda dosa menutupi seluruh isi hati manusia, maka akan terasa sulit mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.

Kesalahan yang dilakukan manusia dapat berupa kesalahan yang sengaja atau tidak sengaja, dosa yang direncanakan atau khilaf dilakukan, hingga dosa-dosa yang harus dilakukan karena terpaksa atau tidak punya pilihan lagi.

Baca Juga: Entrepreneurship Healing UMKM

Karena dosa dan salah adalah tindakan yang lazim dan pernah dilakukan manusia, kita dianjurkan untuk selalu bermuhasabah, introspeksi, dan bertaubat atas kesalahan yang terjadi. Bagaimanapun juga, taubat dan sesal adalah tindakan yang terhormat dalam Islam.

Hal itu tergambar dalam firman Allah SWT dalam surah At-Tahrim ayat 8:

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai ... " (QS. At-Tahrim [66]: 8).

Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina :1000 Tentara Bayaran Wagner Group Telah Ditempatkan di Ukraina untuk Operasi Tempur

Taubat murni yang dimaksud surah At-Tahrim itu adalah taubat nasuha. Taubat yang sebenar-benarnya, menyesali kekhilafan yang pernah dilakukan, dan tidak akan mengulangi lagi dosa yang sama.

Pengertian Taubat Nasuha Dalam bahasa Arab, taubat artinya kembali.

Secara istilah, taubat adalah kembali kepada Allah SWT, serta menyerahkan diri dengan penuh penyesalan.

Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa taubat adalah tindakan hati, membersihkan jiwa dari dosa.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 29 Maret 2022: Terpengaruh Ucapan Ricky, Nino Kembali Pertanyakan Soal Keisya ke Elsa

Dengan taubat, seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah SWT setelah menyesal atas dosa dan maksiat yang dilakukan. Dilansir NU Online, taubat juga berarti meninggalkan pekerjaan dan aktivitas hina menuju pekerjaan mulia.

Dua cara taubat yang dapat dilakukan adalah dengan muhasabah atau introspeksi diri, kemudian mengikuti petunjuk Rasulullah SAW (Al-ittiba').

Mengikuti Rasulullah SAW dapat dilakukan dengan mengerjakan sunnah yang dicontohkan beliau, kemudian menjauhi larangan Allah SWT dan mematuhi perintah-Nya. Tindakan taubat juga kerap diiringi dengan mendirikan sholat taubat.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 29 Maret 2022: Terpengaruh Ucapan Ricky, Nino Kembali Pertanyakan Soal Keisya ke Elsa

Agar taubat nasuha kita semua diterima oleh Allah, maka jangan lupa untuk memperhatikan  5 unsur ini, yaitu:

1. Mengakui Kesalahan

Saat seseorang memilih bertaubat maka yang pertama kali harus dipahami bahwa ia menyadari kesalahannya atau dosa-dosa yang pernah dibuatnya.

Di sinilah pentingnya seorang muslim untuk lebih semangat dalam mempelajari agama islam. Sehingga dengan pengetahuannya tersebut, ia akan tahu mana yang telah Allah Ta’ala perintahkan dan mana saja yang dilarang.

2. Menyesali kesalahan

Tidak cukup dengan mengakui serta menyadari kesalahan, seorang muslim yang ingin melakukan taubat nasuha juga harus menyesalahi perbuatan salahnya.

Karena bagaimana mungkin seseorang bertaubat, sedang ia sendiri justru malah bangga dengan dosa-dosanya.

Rasulullah SAW bersabda, “Menyesal itu adalah taubat.” (HR. Abu Daud dan Hakim)

Baca Juga: Irene Red Velvet Pakai Mini Dress Putih, Pesona Penyanyi 9,8 Juta Followers Instagram Ini Curi perhatian

3. Meminta ampunan kepada Allah SWT

Setelah menyadari dan menyesali perbuatan dosa dan kesalahan yang diperbuat, selanjutnya adalah memohon ampun kepada Allah, Rabb semesta alam.

Memohon ampunan bisa dengan banyak berdzikir serta istighfar. Semakin banyak istighfar atau memohon ampun kepada Allah, maka akan semakin baik.

4. Berjanji tak akan mengulangi

Sebagaimana harapan seorang hamba yang ingin bertaubat dengan sebenar-benarnya, maka ia juga harus berjanji untuk tidak mengulanginya lagi di masa depan.

Bahkan tidak boleh ada setitik pun niat untuk melakukan perbuatan dosa tersebut nantinya. Karena sekecil apa pun dosa, jika diulang-ulang maka akan menjadi dosa yang besar.

Baca Juga: GRATIS! Link Nonton Live Streaming Timnas U-19 Indonesia vs Korea Selatan Hari Ini Pukul 17.00 WIB

5. Tutup dosa di masa lalu dengan banyak beramal sholeh

Sebuah keharusan bagi seorang muslim manakala ia sungguh-sungguh bertaubat adalah dengan banyak beramal sholeh. Sebagaimana perbuatan baik itu akan menghapuskan perbuatan yang buruk seperti tertulis dalam Al-Quran Hud ayat 114.

“Dan laksanakanlah sholat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).” (QS. Hud: 114)

Dengan memenuhi lima unsur di ataslah, maka seseorang bisa dikatakan telah bertaubat dengan taubat nasuha. Semoga dengan bertaubat yang sebenar-benarnya akan membuat diri kita menjadi insan yang lebih baik lagi.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x