Lalu ia pun langgeng dan terus-menerus melakukannya diluar bulan Ramadhan setelah itu. Itu pertanda bahwasannya puasanya menghasilkan ketakwaan, puasanya telah menghasilkan tujuan dari syariat puasa.
Baca Juga: Hasil Liga Champions: Villarreal Patahkan Dominasi Laga Tandang Bayern Muenchen
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah[2]: 183)
Inilah tujuan yang diinginkan daripada puasa. Menghasilkan ketakwaan dalam hidup kita, dalam hati kita.
Ummatal Islam,
Baca Juga: Hasil Liga Champions: Villarreal Patahkan Dominasi Laga Tandang Bayern Muenchen
Sesungguhnya ini adalah kenikmatan yang agung yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya. Yaitu bulan Ramadhan tersebut.
Sehingga dengan bulan Ramadhan, seorang hamba terbiasa dengan amalan-amalan kebaikan.