Prodi Digital PR Tel-U Abdimas dengan Aktivis Masjid Terkait Desain Komunikasi Visual

- 2 Juni 2022, 09:17 WIB
Prodi Digital PR Tel-U Abdimas dengan Aktivis Masjid Terkait DKV
Prodi Digital PR Tel-U Abdimas dengan Aktivis Masjid Terkait DKV /FKB Tel-U/



GALAMEDIA- Aktivis dakwah di Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), terutama generasi mudanya, harus makin mendalami desain komunikasi visual. Sebab, perkembangan zaman telah menambah tuntutan saat bersyiar dan amar ma'ruf.

Aditya Ali, Dosen Digital Public Relations (DPR) Fakultas Komunikasi Bisnis (FKB) Telkom University (Tel-U), menekankan hal tersebut kepada belasan aktivis DKM di bawah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kelurahan Sukawarna, di Masjid Al-Musthofa RW 3, Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Rabu 1 Juni 2022.

"DKM sekarang masih syiar dengan cara lama, misal mengajak pengajian atau informasi meninggal menggunakan speaker. Tetapi cara-cara ini sekarang bertambah tool-nya, dan ini sesuai dengan tuntutan dari jamaahnya di era digital sekarang," katanya saat acara Pengabdian Masyarakat/Abdimas DPR FKB Tel-U Semester I 2022 bersama MUI Kelurahan Sukawarna.

Baca Juga: Ini 8 Bansos Juni 2022 yang Siap Cair, Ada BLT, BLT Minyak Goreng, Prakerja hingga BLT UMKM

Dari pihak MUI, hadir Ketua H. Cucu Ahmad Mudzakir beserta para pengurus yang mewakili antara lain DKM Aljihad, Almusthofa, Baitul Amanah, Alakhlaq, Baitul Makmur Al-Mubarokah, serta Majlis Taklim Khoirun Nisa.

Aditya melanjutkan, tool tersebut umumnya bertumpu ke desain komunikasi visual (DKV) secara digital.

Sebab, keterlekatan masyarakat ke ponsel cerdas sudah sedemikian tinggi, sehingga komunikasi dan interaksi pun berbasis DKV.    

"Secara teori maupun praktek, DKV itu lebih mudah menarik perhatian sekaligus diingat oleh jamaah. Akan tetapi, perlu cara dan teknik tertentu dalam membuat DKV menarik di WAG Masjid misalnya, tidak bisa asal-asalan," sambungnya.

Baca Juga: Sinopsis Roda Roda Gila 2 Juni 2022: Keyla Dekati Elvano demi Penuhi Kemauan Nando

Dia menyebutkan, desain e-poster menarik itu tidak harus terlalu banyak tulisan disampaikan apalagi caption bisa ditulis setelah poster dibagikan. Warna dan jenis huruf pun harus benar-benar diperhitungkan matang.

"Untuk membuat desain menarik dan informatif itu bisa diawali paling mudah dengan jurus ATM, yakni Amati, Tiru, dan Modifikasi dari e-poster menarik yang sudah ada. Kalau benar-benar dari nol, maka butuh waktu tidak sebentar," katanya.

Muhammad Sufyan Abdurrahman, Dosen DPR, yang juga pemateri dalam Abdimas itu menambahkan, merujuk hasil disertasinya, kekuatan e-poster membuat salah satu DKM di Kabupaten Bandung Barat berhasil kumpulkan donasi Romadhon Rp50 juta lebih dalam dua hari.

Baca Juga: Puji Suad Timnas Indonesia, Ini Prediksi Pelatih Bangladesh di Kualifikasi Piala Asia 2023

"Ternyata, e-poster itu saling diteruskan dari jamaah ke WAG lainnya, sehingga kas DKM tahu-tahu penuh. Ini sudah keniscayaan karena tak hanya Islam, agama Nasroni dan Yahudi pun memanfatakan medium digital secara optimal," katanya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x