Homeschooling Entrepreneur: Tanamkan Mental dan Pola Pikir Entrepreneurship Melalui Homeschooling

- 17 Juni 2022, 13:39 WIB
Homeschooling Entrepreneur: Tanamkan Mental dan Pola Pikir Entrepreneurship Melalui Homeschooling//Foto Ist
Homeschooling Entrepreneur: Tanamkan Mental dan Pola Pikir Entrepreneurship Melalui Homeschooling//Foto Ist /

GALAMEDIA - Diakui dan sah serta sama dan sederajat dengan sekolah formal, homeschooling  (sekolah  rumah) saat ini menjadi pilihan  alternatif pendidikan.

Homeschooling menjadi solusi untuk mereka yang tidak dapat menjalani pendidikan formal  secara konvensional dengan berbagai alasan.

Homeschooling  di Tanah Air bernaung di bawah Satuan Pendidikan Non Formal Direktorat PAUD DIKMAS Kementerian Pendidikan  dan  Kebudayaan  Republik  Indonesia.  

Keberadaannya diakui dan sah serta sama dan sederajat dengan sekolah formal sesuai UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 dan Permendikbud No 129  Tahun  2014.

Baca Juga: FIFA Umumkan 16 Kota Tuan Rumah Piala Dunia 2026, PERTAMA Digelar di Tiga Negara dengan 48 Tim Peserta

Homeschooling  sendiri adalah proses  layanan  pendidikan yang secara sadar dan terencana dilakukan orangtua  atau keluarga di rumah atau tempat-tempat lain dalam bentuk tunggal, majemuk, dan komunitas.

Proses  pembelajaran berlangsung dalam suasana kondusif agar setiap potensi  peserta  didik  yang  unik  dapat  berkembang  maksimal.  

Homeschooling  jadi pilihan masyarakat khususnya orangtua yang menginginkan pendidikan sesuai preferensi (pilihan) serta potensi minat.

Di antara alasan lainnya yaitu siswa lebih fokus mengembangkan  hobi  dan  bakat  di  samping  aspek  kognitif dan anak  memerlukan perhatian khusus karena sakit secara fisik sehingga tidak bisa hadir di sekolah  dan guru yang harus datang ke rumah.

Baca Juga: Spesifikasi Huawei P50 Pro HP 5G Papan Atas Harga Pantas

Ada juga anak yang mengalami trauma atau depresi dan kurikulum sekolah formal dinilai terlalu padat sehingga anak kesulitan  mengeskplorasi  hobi  dan  bakatnya.

Sebagian orangtua  tua juga merasa  kurang  nyaman  dengan  sekolah  formal karena adanya tawuran dan kekerasan (bullying).

Lalu alasan orangtua yang sering  berpindah  domisili atau  siswa   memiliki    kemampuan  di atas  rata-rata  secara  akademik tetapi mengalami gangguan emosional dan sosial (syndrome asperger, gifted,  atau hiperaktif).

Baca Juga: Cegah Dehidrasi, Ini Saran Tim Dokter KKHI untuk Jemaah Haji

Di luar itu ada pula siswa yang mempunyai preferensi di bidang tertentu seperti model, artis, atlit, tahfidz, youtuber, entertainer, dll. Bahkan siswa yang tidak bermasalah pun kini sudah mulai banyak yang memilih homeschooling.

Demikian diungkap  Ir. M. Arif Fuaddin, M.Si selaku Pimpinan Homeschooling Entrepreneur Bandung setelah melakukan  pengamatan  dari  beberapa  siswa  yang  memilih homeschooling  sebagai pendidikan alternatif.

Dijelaskan Anisa  Rahma  Dewi,  S.Pd.  selaku  Wakasek  Homeschooling  Entrepreneur  Bandung, pihaknya  fokus  pada  pendidikan  mental  dan  pola  pikir entrepreneurship.

Tak hanya itu, ada 12 vokasi yang menunjang peserta didik untuk terus berkembang.

Baca Juga: Begini Cara Hilangkan Tanda Typing dan Online di WhatsApp

Dengan  Kurikulum  2013  (Kurikulum  Nasional)  baik  formal  ataupun  kesetaraan/nonformal (optional), diharapkan peserta didik Homeschooling Entrepreneur  (HSE) bisa setara dengan peserta didik dari sekolah formal.

Program pembelajaran yang  ditawarkan meliputi Individual, Komunitas, Mandiri dan  Distance  Learning.

Sistem individu Homeschooling Entrepreneur melibatkan satu pengajar satu siswa dalam setiap pelajaran atau dapat dilakukan secara mandiri baik di rumah  ataupun daring dengan guru dari HSE.

Sistem belajar komunitas yang diikuti dua hingga delapan siswa dalam satu kelompok belajar dengan satu pengajar dan dilakukan di HSE baik daring  atau tatap muka sesuai bidang studi masing-masing.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x