Jembatan Penghubung Putus Diterjang Banjir, Polisi dan TNI Sebrangkan Siswa dengan Perahu Karet

- 18 Juli 2022, 22:12 WIB
Petugas menyebrangkan anak-anak dan orangtua siswa dengan menggunakan perahu karet di Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Senin 18 Juli 2022.
Petugas menyebrangkan anak-anak dan orangtua siswa dengan menggunakan perahu karet di Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Senin 18 Juli 2022. /Agus Somantri/Galamedianews/

GALAMEDIANEWS- Puluhan siswa dan orang tua di Kampung Pananggungan, Desa Lengkongjaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut akhirnya bisa berangkat ke sekolah di hari pertama tahun ajaran baru 2022/2023, Senin 18 Juli 2022.

Padahal awalnya mereka sempat berpikir untuk tidak sekolah karena jembatan menuju sekolah mereka hancur akibat diterjang banjir yang terjadi pada Jumat 15 Juli 2022 malam.

Anak-anak yang rata-rata berusia 6 hingga 12 tahun itu dapat bersekolah ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda yang terletak di Kampung Tegal Kalapa, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, dengan bantuan TNI-Polri, BPBD dan FAJI yang menyiapkan perahu karet untuk menyebrangkan mereka melintasi Sungai Cimanuk.

Baca Juga: Pecinta Film Horor, Ini Tanggal Tayang dan Sinopsis Pengabdi Setan 2 Communion, Siap Nonton?

Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan pihaknya bersama TNI memang menyiapkan sejumlah perahu karet untuk membantu menyebrangkan para siswa dan orang tua yang mengantarkan ke sekolah.

Langkah tersebut, terangnya, dilakukan setelah pihaknya menerima informasi terputusnya jembatan penghubung antara Kecamatan Karangpawitan dan Banyuresmi yang selama ini kerap digunakan warga setempat melakukan aktivitas sehari-hari.

"Kami memang sengaja menyiapkan perahu karet, ada dari Satpolair, dari BPBD dan juga FAJI karena banyak anak dari Karangpawitan yang sekolah di Banyuresmi. Tujuan kita sederhana, bagaimana caranya agar para siswa tetap sekolah di hari pertama mereka," ujarnya, Senin 18 Juli 2022.

Baca Juga: Polri Harus Profesional dalam Mengungkap Kasus Baku Tembak Sesama Polisi

Menurut Wirdhanto, berdasarkan data yang diterimanya, jumlah siswa yang terhambat sekolah akibat putusnya jembatan rawayan yang menghubungkan Desa lengkongjaya, Kecamatan Karangpawitan dengan Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi tersebut mencapai sekitar 70 orang.

Dengan terputusnya Jembatan tersebut oleh luapan Sungai Cimanuk, lanjut Wirdhanto, otomatis membuat anak-anak dari Kecamatan Karangpawitan ini tidak bisa bersekolah ke sekolah mereka yang ada di wilayah Kecamatan Banyuresmi.

"Memang banyak siswa dari Desa Lengkongjaya Karangpawitan yang sekolah di Sukasenang Banyuresmi ini karena memang jaraknya lebih dekat," ucapnya.

Baca Juga: BREAKING NEWS Sebuah Pesawat Jatuh di Wilayah Blora Jawa Tengah

Wirdhanto menyebutkan, selain menyebrangkan siswa menggunakan perahu karet, pihaknya juga melakukan antar jemput sejumlah siswa menggunakan kendaraan dinas polisi di wilayah Kecamatan Garut Kota akibat putusnya jembatan yang menghubungkan dari Muara Sanding menuju Dayeuh Handap.

"Akibat banjir kemarin memang ada dua jembatan yang putus, yaitu di Banyuresmi dan Garut Kota. Selain menyiapkan perahu karet, kami juga menyiagakan kendaraan dinas di beberapa tempat lainnya untuk mengantar jemput siswa ke sekolah bila memang dibutuhkan," ucapnya.

Luthfi, siswa kelas 2 MI Nurul Huda, mengaku senang dengan kehadiran para petugas gabungan dari unsur kepolisian, TNI, dan relawan yang menyiapkan perahu karet di Sungai Cimanuk, sehingga ia dan teman-temannya dapat bersekolah.

Baca Juga: Usai Irjen Pol Ferdy Sambo, Kapolres Metro Jakarta Selatan Didesak Dinonaktifkan Terkait Kasus Brigadir J

"Kami naik perahu karena jembatannya putus. Berangkat bersama ibu dan teman-teman," katanya.

Sementara itu, Guru kelas 6 MI Nurul Huda, Ratna Reza, menuturkan bahwa jumlah siswanya yang menyebrangi Sungai Cimanuk dengan perahu karet setidaknya berjumlah 50 anak lebih. Ia pun menyebut, bahwa keberadaan jembatan penghubung di wilayah itu sangat penting karena bukan hanya digunakan oleh anak-anak didiknya saja, namun juga oleh seluruh masyarakat daerah tersebut.

"Harapannya, semoga pemerintah segera membangun kembali jembatan ini karena sangat penting sebagai sarana penyebrangan bagi anak didik kami dan seluruh masyarakat di sini," ucapnya.

Kepala Satpolairud Polres Garut, AKP Adnan, menyebutkan, bahwa bantuan perahu karet yang diperbantukan sebagai sarana penyebrangan masyarakat di Sungai Cimanuk kawasan itu bertambah dari sebelumnya hanya 1 unit perahu karet LCR.

Baca Juga: TERBARU Kecelakaan Maut Truk Tangki BBM Pertamina di Cibubur, Korlantas: Korban Meningggal Dunia 10 Orang

"Ada penambahan unit perahu sehingga yang aktif saat ini kurang lebih lima unit. Tiga unit sudah diturunkan ke sungai, sementara dua lainnya stand by. Kami juga bekali dengan peralatan yang safety agar pelajar ini aman dalam menyebrang," katanya.

Seperti diketahui, Jembatan Rawayan di kawasan tersebut selain digunakan siswa pergi ke sekolah, juga sebagai akses transportasi warga untuk mengangkut hasil bumi. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x